Perubahan Iklim Ancam Ketahanan Pangan dan Air, Ini Saran BMKG

- 24 Maret 2024, 10:17 WIB
Perubahan iklim memiliki berbagai dampak
Perubahan iklim memiliki berbagai dampak /BMKG

SUMEDANG BAGUS -- Perubahan iklim berdampak terhadap berbagai segi kehidupan manusia. Karenanya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi serta mengambil langkah nyata dalam mengatasi dampak perubahan iklim.

"Persoalan ini (perubahan iklim) tidak dapat diselesaikan hanya melalui pertemuan, seminar, dan meeting. Terpenting, dari pertemuan itu dihasilkan aksi konkrit dan memiliki dampak besar terhadap upaya pencegahan dampak perubahan iklim," tutur Dwikorita Karnawati dalam peringatan Hari Meteorologi Dunia ke-74 di Jakarta, pada Sabtu 23 Maret 2024.

Baca Juga: Jabar Berkomitmen Jaga Sumber Daya Air dengan Terus Perkuat Infrastruktur Air

World Meteorological Organization (WMO) atau Hari Meteorologi Dunia ke-74 mengambil tema "At The Frontline of Climate Action". Tema tersebut dapat dimaknai untuk semua insan tanpa terkecuali untuk menuju ke garis terdepan dalam melakukan aksi perubahan iklim.

Menurut Dwikorita, perubahan iklim mencakup berbagai aspek, termasuk peningkatan suhu global, perubahan pola curah hujan, kenaikan permukaan air laut, serta dampaknya terhadap lingkungan dan manusia. Contoh nyata kenaikan suhu akibat perubahan iklim yaitu mencairnya gletser atau lapisan es tropis di Puncak Jaya, Papua. Luas tutupan salju abadi di ketinggian 4.884 MDPL itu menyusut hingga 98 persen, dari 19,3 kilometer persegi di tahun 1850 menjadi hanya 0,23 kilometer persegi di April 2022.

Dwikorita pun mengungkapkan, perubahan iklim saat ini telah mendekati batas yang disepakati bersama pada Perjanjian Paris COP21 pada 12 Desember 2015. Saat itu, seluruh dunia bersepakat harus membatasi kenaikan suhu rata-rata global di angka 1,5 °C pada 2030. Namun faktanya, saat ini kenaikan suhu melaju lebih cepat dan sudah mencapai kenaikan 1,45°C di atas suhu rata-rata di masa pra-industri.

Dalam mengatasi laju perubahan iklim terdapat dua aksi yang dapat dilakukan yaitu mitigasi dan adaptasi. Mitigasi berarti setiap pihak harus mengurangi penyebab daripada pemasanan global dan perubahan iklim, sedangkan adaptasi ialah proses penyesuaian terhadap dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim.

"Jadi aksi iklim harus berorientasi mengintegrasikan antara tindakan mitigasi dan tindakan adaptasi," ujarnya.

Dalam melakukan aksi mitigasi, terdapat terdapat lima sektor fokus aksi penurunan emisi gas rumah kaca dalam Nationally Determined Contribution (NDC). Kelima sektor tersebut, yaitu kehutanan, pertanian, energi, industri, dan limbah. Tak hanya itu, juga ada delapan fokus adaptasi yaitu ketahanan pangan, ketahanan ekosistem, ketahanan air, kemandirian energi, kesehatan, pemukiman perkotaan dan pedesaan, pesisir dan pulau kecil, dan peningkatan kapasitas para pemangku kepentingan dan masyarakat.

Halaman:

Editor: B. Hartati

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x