Benarkah Wolbachia Tidak Berbahaya

- 23 November 2023, 16:53 WIB
Wolbachia dalam nyamuk betina Aedes aegypti
Wolbachia dalam nyamuk betina Aedes aegypti /Brave/Fitoshop tofs / pixabay

SUMEDANG BAGUS - Bakteri Wolbachia yang terdapat dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti tidak dapat hidup pada tubuh manusia, demikian yang ditegaskan oleh Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, R.A. Adaninggar Primadia Nariswari yang biasa disapa dr. Ningz. Ia menekankan bahwa bakteri ini hanya dapat hidup di dalam serangga dan memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada belalai nyamuk yang digunakan untuk menghisap darah manusia.

dr. Ningz, menyatakan bahwa bahkan jika sebagian kecil bakteri Wolbachia masuk ke tubuh manusia, bakteri tersebut tidak dapat hidup dalam sel mamalia dan oleh karena itu tidak berisiko menyebabkan penyakit pada manusia. Ia juga menekankan bahwa hasil penelitian menunjukkan tidak adanya penduduk yang terdeteksi memiliki antibodi Wolbachia di tempat di mana nyamuk ber-Wolbachia diujicobakan.

"Tidak sama sekali (berbahaya) ya, karena bakteri yang ada pada nyamuk Aedes aegypti ini hanya bisa hidup di dalam serangga," katanya dalam akun instagram pribadinya @drningz di Jakarta, Senin (20/11)

Baca Juga: Apakah Nyamuk Wolbachia yang Akan disebar Kemenkes


Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Profesor Adi Utarini, juga menyatakan bahwa Wolbachia hanya dapat hidup di dalam sel tubuh serangga dan tidak dapat bertahan hidup di luar sel tubuh serangga. Hal ini dikonfirmasi oleh hasil penelitiannya bersama tim dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM dan World Mosquito Program (WMP) sejak 2011, yang bertujuan membuktikan efektivitas Wolbachia dalam menurunkan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia.

"Wolbachia adalah bakteri yang hanya dapat hidup di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk dan tidak dapat bertahan hidup di luar sel tubuh serangga," kata Prof Adi Utarini.

Inovasi teknologi Wolbachia diterapkan oleh Kementerian Kesehatan untuk mengurangi penyebaran DBD di Indonesia dengan metode penggantian, di mana nyamuk Wolbachia dilepaskan ke populasi alami. Tujuannya adalah agar nyamuk setempat kawin dengan nyamuk ber-Wolbachia, menghasilkan anak-anak nyamuk yang juga mengandung Wolbachia, sehingga pada akhirnya hampir seluruh populasi nyamuk di alam akan memiliki Wolbachia.***

Editor: Helmi Surya

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah