Network
SUMEDANG BAGUS-Seorang oknum Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan pangkat Prajurit Dua (Prada), yang merupakan bagian dari kesatuan Den Jasa, telah ditangkap karena diduga terlibat dalam kasus pengulitan harimau Sumatera. Kejadian ini mengejutkan karena harimau tersebut merupakan milik komandannya sendiri.
Menurut laporan awal, peristiwa ini terjadi ketika oknum Prajurit Prada melakukan penggeledahan di rumah komandannya. Dalam penggeledahan tersebut, beberapa potong kulit harimau Sumatera ditemukan, yang kemudian menimbulkan kecurigaan terhadap pelaku.
Saat diamankan oleh petugas Provost (Provos), pelaku hanya bisa pasrah meratapi perbuatannya. Petugas Provos kemudian melakukan tindakan tegas dengan memborgol kedua tangan pelaku ke setir kemudi, sehingga pelaku tidak dapat melarikan diri.
Baca Juga: Tak Ada Titik Terang: Realisasi DOB Kabupaten Bandung Timur
Dalam pemeriksaan awal, pelaku mengakui bahwa dia melakukan tindakan ini tanpa bantuan orang lain. Namun, motif sebenarnya di balik perbuatannya masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Kasus ini menimbulkan keprihatinan serius karena harimau Sumatera adalah salah satu satwa yang dilindungi di Indonesia berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Jika terbukti bahwa kulit harimau tersebut asli, maka komandan dan oknum Prajurit Prada ini bisa menghadapi konsekuensi hukum yang serius.
Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah tegas dalam melindungi harimau Sumatera dan spesies lainnya yang terancam punah. Kejadian ini memicu pertanyaan tentang peran penting dalam penegakan hukum dan perlindungan satwa liar yang dilindungi, serta perlunya kesadaran akan keberlanjutan lingkungan hidup di kalangan anggota TNI dan masyarakat umum.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Sprei Katun Jepang Yang Lembut Dan Nyaman Dipakai
Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengungkap semua fakta yang terkait dengan kasus ini, dan tindakan hukum akan diambil sesuai dengan hukum yang berlaku.***
