Kebakaran Gunung Arjuno Lebih Parah Dari Bromo

- 18 September 2023, 00:32 WIB
Kronologi kasus kebakaran hutan di Gunung Arjuno, Jawa Timur. 
Kronologi kasus kebakaran hutan di Gunung Arjuno, Jawa Timur.  /Humas Pemprov Jatim

SUMEDANG BAGUS-Sejak tanggal 26 Agustus 2023, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Gunung Arjuno telah melanda wilayah sekitar, merusak ekosistem berharga di kawasan tersebut. Hingga tanggal 15 September 2023, beberapa sumber melaporkan luas lahan yang terbakar berbeda-beda, tetapi semuanya menunjukkan dampak serius dari kebakaran ini.

Menurut @MountNesia, sejumlah laporan menyebutkan bahwa lahan yang terbakar berkisar antara 3.900 hingga 4.700 hektar. Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis bahwa luas lahan yang terbakar mencapai 4.796 hektar. Namun, jumlah ini tetap mengkhawatirkan karena telah merusak ekosistem flora dan fauna yang unik di wilayah tersebut.

Baca Juga: Kuasa Hukum Akan Tuntut Petugas Taman Nasional Gunung Bromo

Berita baiknya adalah upaya pemadaman kebakaran di Gunung Arjuno dan Gunung Bromo telah berhasil. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Jumadi, menyatakan bahwa dalam tiga hari terakhir, tidak ada lagi titik api yang terpantau di Gunung Arjuno. Namun, meskipun api telah padam, Pemerintah Provinsi Jawa Timur masih belum membuka tempat wisata di Taman Hutan Raya Raden Soerjo (Tahura R Soerjo) dan jalur pendakian ke Gunung Arjuno-Welirang, Gunung Pundak, bukit Watu Jengger, Bukit Semar, hingga Bukit Cendono. Keputusan ini diambil untuk memastikan keamanan dan pemulihan ekosistem yang lebih lanjut.

Di sisi lain, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) melaporkan bahwa kebakaran di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, telah menyebabkan kerusakan pada sekitar 504 hektar lahan. Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani, menjelaskan bahwa ini adalah akumulasi dari beberapa kejadian kebakaran sebelumnya di Gunung Bromo.

Meskipun situasi di Gunung Arjuno tampak lebih parah dan meluas dibandingkan dengan Gunung Bromo, keduanya tetap menghadapi situasi yang sangat serius dan menyedihkan. Kebakaran ini telah berdampak pada kehidupan flora, fauna, dan ekosistem yang ada di wilayah tersebut, dan diharapkan langkah-langkah pemulihan akan segera diambil untuk mengembalikan keindahan alam yang hilang akibat bencana ini. Semoga tragedi semacam ini tidak terulang lagi di masa depan.

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah