Network
SUMEDANG BAGUS - Tingkat polusi udara di Ibukota Indonesia, Jakarta, dikabarkan mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir. Penyebab utama dari kondisi ini disebutkan berasal dari berbagai faktor, termasuk aktivitas industri, transportasi yang padat, dan faktor cuaca yang kurang menguntungkan.
Menurut Badan Lingkungan Hidup Jakarta (BLH Jakarta), Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) telah melebihi ambang batas yang diperbolehkan oleh standar kualitas udara nasional. Beberapa wilayah di Jakarta, seperti Sudirman, Thamrin, dan daerah perkotaan lainnya, mengalami tingkat partikel PM2.5 yang tinggi, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia.
Kepala BLH Jakarta, Dr. Anisa Dewi, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, industri, dan masyarakat, untuk mengatasi masalah polusi udara ini. Beberapa langkah konkret yang diambil antara lain:
Pembatasan Kendaraan Bermotor: Pemerintah Jakarta telah memberlakukan kebijakan pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor plat pada hari-hari tertentu. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi emisi gas buang dari kendaraan dan memberikan ruang bagi angkutan umum.
Baca Juga: DLH Himbau Warga Gunakan Masker dan Tak Bakar Sampah Sikapi Udara Bandung
Kontrol Industri: Pihak berwenang juga sedang melakukan inspeksi ketat terhadap berbagai industri yang beroperasi di Jakarta. Pelanggaran terkait emisi akan dikenai sanksi tegas sesuai dengan undang-undang lingkungan.
Promosi Transportasi Ramah Lingkungan: Masyarakat diimbau untuk menggunakan transportasi publik, bersepeda, atau berjalan kaki demi mengurangi polusi akibat kendaraan pribadi.
