Stabilitas Politik Baik, Industri Alas Kaki New Balance Tambah Investasi di Indonesia

- 13 Mei 2023, 20:41 WIB
Menko Marves RI memakai sepatu New Balance disaksikan Ketua Apindo Jabar, Director of Materials Asia New Balance, dan Menteri Perdagangan Indonesia ke-31
Menko Marves RI memakai sepatu New Balance disaksikan Ketua Apindo Jabar, Director of Materials Asia New Balance, dan Menteri Perdagangan Indonesia ke-31 /Budi Hartati/Humas Apindo

SUMEDANG BAGUS - Menjelang tahun politik 2023, salah satu perusahaan alas kaki asal Boston USA, New Balance, memastikan akan menambah satu pabrik baru di Cirebon, yang ditargetkan mulai berproduksi pada Agustus 2023. Tak hanya itu, akan ada juga penambahan kapasitas pabrik di Majalengka.

Hal itu tentu saja disambut baik Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan, serta Ketua Apindo Jabar, Ning Wahyu.

Penambahan investasi di Jabar tersebut dinyatakan saat kegiatan New Balance Materials Summit pada 8 hingga 9 Mei 2023. Saat itu Director of Materials Asia New Balance, Vik Saran menyatakan, para investor yang terus menunggu kepastian terkait keberlanjutan UU Ciptaker setelah pemilu, sudah terjawab oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: Krisis Populasi, Beberapa Negara Rela membayar Pendatang Demi Tinggal Di Wilayahnya

Ketua Apindo Jawa Barat, Ning Wahyu pun menyambut baik rencana ekspansi dan penambahan investasi New Balanca di Indonesia terutama di Jabar. Menurutnya, hal tersebut akan memberikan kesempatan besar bagi pengusaha lokal untuk membantu pemerintah darlam menciptakan lapangan kerja lebih banyak lagi.

Apalagi, data menunjukkan, secara nasional lulusan SMA/SMK setiap tahun sebesar 3,7 juta. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 48 hingga 49 persen yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hal itu berarti ada 1,9 juta siswa yang membutuhkan pekerjaan. Di Jabar pun ada setidaknya 560 ribu lulusan SMA/SMK setiap tahun yang membutuhkan lapangan pekerjaan.

Kita bersyukur sekali bahwa ada investor padat modal yang masuk. Tetapi kita juga sangat butuh investor padat karya sehingga para pengusaha dapat menampung lulusan SMA/SMK yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Investasi New Balance yang termasuk ke dalam kategori padat karya ini menandakan adanya perluasan lapangan kerja di Jawa Barat, yang menciptakan kesempatan lebih besar bagi tenaga kerja baru untuk masuk ke dalam industri," ungkap Ning.

Ning juga mengapresiasi jaminan keamanan, kepastian hukum, perijinan dan kebijakan yang mendukung kondusifitas dunia usaha yang sudah dijawab oleh Menko Bidang Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, karena hal itu memberikan optimisme kepada seluruh investor dan calon investor.

Apresiasi pun dinyatakan Menteri Investasi Indonesia, Bpk. Bahlil Lahadalia. Menurutnya, ekspansi New Balance akan turut mendorong pemerataan ekonomi di Tanah Air. Setidaknya ada 3 syarat yang harus dipenuhi oleh suatu negara untuk menarik masuknya investasi dari luar negeri, yakni stabilitas politik yang baik, hukum dan regulasi bisnis yang baik, dan prospek ekonomi yang bagus. Bahlil menilai, jika
Indonesia tidak memenuhi ketiga syarat tersebut, maka investor luar negeri tidak mungkin tertarik.

"Investasi yang masuk itu kan karena stabilitas politik yang baik, kemudian hukum regulasi yang baik, jauh lebih penting mereka lihat prospek juga. Ekonomi Indonesia bagus, kalau hal ini enggak dimiliki negara, investasi bagaimana bisa masuk? Saya rasa hanya pengusaha yang tidak mau untung yang tidak ingin berinvestasi di Indonesia," tuturnya.

Halaman:

Editor: Budi Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x