Turis Rusia dan Ukraina Nakal di Bali

11 Maret 2023, 17:33 WIB
/

SUMEDANG BAGUS - Akhir-akhir ini para turis yang berasal dari Rusia Ukraina banyak membuat resah masyarakat Bali. Menurut data Dinas Pariwisata Bali, warga negara asing asal Rusia dan Ukraina yang berkunjung ke Bali sejak 2022 sampai Januari 2023 sebanyak 90,883 orang. Sebagian dari mereka datang ke Bali tidak hanya untuk berwisata saja, tetapi ada diantara mereka yang malah berkerja secara ilegal, dan sering kali berulah sangat menjengkelkan.

Kenakalan para turis asal Rusia dan Ukraina sering terekam di jalan raya. Merujuk laporan data yang disampaikan Polda Bali, terlihat yang banyak melakukan pelanggaran lalu-lintas di Bali dilakukan oleh para turis dari Rusia dan Ukraina. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun sampai mengatakan bilboard dan spanduk akan di pasang dengan bahasa Rusia dan Ukraina selain bahasa inggris dan Indonesia.

Keberadaan mereka tengah disorot karena berbagai aksi yang mereka lakukan dianggap menjengkelkan. Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adyana sudah menyampaikan keresahan ini semenjak akhir Februari 2023. Dia berharap Pemerintah segera melakukan pembatasan jumlah kunjungan wisatawan dari kedua negara tersebut. Dia menilai bahwasanya para wisatawan dari Rusia dan Ukraina itu datang ke Bali bukan untuk berlibur, tetapi mencari kerja dengan Visa turis.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, PT INTI Lanjut Capaian Positif serta Kebut Bisnis Teknologi dan Digital

Faktanya, turis-turis asal Rusia dan Ukraina sering terekam kamera berulah macam-macam. Mereka bahkan memiliki persewaan motor tetapi tidak terdaftar secara resmi. Mereka juga menjadi instruktur surfing, fotografer, kerja di salon, juga berjualan sayur. Salah satu fotografer lokal Anak Agung Sony menyebut sudah melaporkan kelakuan turis-turis asal Rusia dan Ukraina itu jauh sebelum pandemi. "Saya sudah melaporkan sejak lama, tetapi tidak mendapatkan respon apapun dari pihak berwenang. apa yang hari ini ramai di beritakan terkait perilaku turis asal Rusia dan Ukraina memang benar terjadi," Ujar Sony.

Baca Juga: Pemkab Sumedang Berencana Gelar Pameran Kepurbakalaan

Sony menyatakan bahwa makin banyaknya kedatangan turis asal Rusia dan Ukraina tidak hanya disebabkan oleh perang antara ke dua negara itu. Turis-turis Rusia dan Ukraina itu sampai di Bali Justru sudah lama tinggal di Asia tenggara dan menjadikan Asia tenggara sebagai tempat tinggal. "Mereka ini adalah turis-turis yang pindah dari Thailand. Pun, di Thailand menurut Sony para turis ini melakukan aksi serupa. Datang dengan Visa turis tetapi kemudian bekerja secara ilegal.

Saat ini, lanjut Sony, Thailand sudah melakukan bersih-bersih, pada akhirnya para turis ini lari ke Bali. Syarat masuk ke Bali lebih mudah, tinggal bikin Visa On Arrival (VoA), yang tidak mahal pula, mereka bisa tinggal selama 30 hari. Setelah habis mereka keluar Indonesia terlebih dahulu, bisa ke Malaysia atau negara tetangga RI lainnya, kemudian masuk kembali ke Bali, Lanjut Sony. *** 

 

Editor: Helmi Surya

Tags

Terkini

Terpopuler