SUMEDANGKLIK - Kementerian Agama (Kemenag) RI mengalihfungsikan gedungnya pasca gempa di Pasaman Barat Sumatera Barat yang berkekuatan magnitudo (M)6,2, Jumat 25 Februari 2022 lalu.
Akibat bencana alam itu, rumah warga pun banyak yang mengalami kerusakan hebat sehingga para pengungsi harus menetap di tenda-tenda darurat.
Untuk itu, Kantor Kemenag Kabupaten Pasaman Barat diubah menjadi posko untuk pengungsi.
Hal itu diterangkan Kepala Kantor Kemenag Pasaman Barat, M. Nur, Minggu 27 Februari 2022.
Baca Juga: 6 Fakta Menakjubkan Presiden Rusia Vladimir Putin, Nomor 5 Bikin Ciut Nyali Lawan
Ia mengatakan, Kantor Kemenag dialih fungsikan sebagai posko berawal dari keprihatinan para ASN yang melihat korban bencana yang menumpang tidur di teras dan aula.
"Saat ini ada kurang lebih 136 orang pengungsi yang berada di kamp pengungsian ini, yang berasal dari masyarakat Nagari Kajai Kecamatan Talamau Pasaman Barat," ujar M. Nur.
M. Nur mengatakan, selain trauma dan kerusakan tempat tinggal yang cukup parah, para korban diungsikan dengan alasan khawatir akan terjadi galodo (aliran sungai disertai dengan sedimen) jika turun hujan.
Tak hanya itu, kata M.Nur menyebutkan bahwa kondisi para korban saat ini cukup baik. Namun masih membutuhkan bantuan sembako, obat-obatan, dan selimut.
Baca Juga: Gempa Guncang Pasaman Sumatera Barat, BNPB Catat Data Sementara 2 Orang Meninggal
"Saat ini untuk biaya di kamp pengungsian kami dapatkan dari sumbangan sukarela para ASN, majelis taklim dan donatur lain yang tidak mengikat," terangnya.
M. Nur juga mengajak jajarannya untuk meningkatkan kesalehan sosial. Sesuai visi Kemenag untuk mewujudkan masyarakat yang saleh dan moderat, maka kesalehan sosial juga harus ditingkatkan.
"Mari kita tunjukkan kesalahen sosial Kemenag.gokita saat terjadi musibah ini. Kita bantu saudara-saudara kita yang menjadi korban gempa ini. Kita berikan pencerahan rohani agar tetap sabar menerima setiap ujian ini," pintanya.***