Hati-hati! Marak Penipuan Bantuan Pesantren, Kemenag Klaim Tak Minta Pungutan Biaya

14 Februari 2022, 19:30 WIB
Ilustrasi. Ilustrasi. Kemenag ingatkan masyarakat agar selalu waspada modus penipuan bantuan pesantren tengah marak terjadi. /PRFM.

SUMEDANGKLIK - Kementerian Agama (Kemenag) RI mendapatkan banyak laporan terkait modus penipuan bantuan pesantren.

Menaggapi hal itu, Direktur PD Pontren, Waryono Abdul Ghafur, angkat bicara.

Ia meminta masyarakat untuk bersikap kritis dan tidak mudah percaya jika ada yang menawarkan janji untuk mendapatkan bantuan dari Kementerian Agama.

"Jangan mudah percaya, laporkan saja ke pihak berwajib," tegas Waryono Abdul Ghafur di Surabaya, Senin 14 Feb ruari 2022.

Baca Juga: PATUHI Protokol Kesehatan. Paparan Virus Covid-19 Masih Mengintai, Masih Terjadi Lonjakan Kasus

Menurut Waryono, Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag tidak pernah memungut biaya atas setiap program bantuan yang diberikan kepada pesantren atau lembaga pendidikan keagamaan lainnya.

"Semua layanan publik di Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren tidak mensyaratkan pembayaran atau meminta biaya apa pun, demikian halnya dengan layanan bantuan, pada tahun 2022 ini seluruh pengajuan bantuan dilakukan secara online," jelas Waryono Abdul Ghofur.

Waryono mengimbau masyarakat untuk mencari informasi seputar program bantuan Kementerian Agama melalui saluran-saluran resmi, seperti website, media sosial, milik Ditpdpontren.

Baca Juga: Ridwan Kamil Tandai Dimulainya Pembangunan Underpass Dewi Sartika Depok. Ini Besar Anggaran Pembangunannya..

Waryono mengaku telah bekerja sama dengan pihak berwajib dan berhasil menangkap salah satu oknum yang diduga pelaku tindak penipuan di Kalimantan Barat.

"Pelaku penipuan menggunakan modus operandi yang beragam, tetapi ujung-ujungnya selalu ada permintaan sejumlah uang. Untuk menghindari penipuan, setiap informasi yang diterima bisa dikonfirmasi dan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Kementerian Agama di tingkat kabupaten/kota setempat,” tutup Waryono Abdul Ghofur.***

Editor: Panji Eko Laksmanto

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler