PR SUMEDANG – Hari Ibu merupakan sebuah bentuk apresiasi untuk seorang perempuan atas perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa.
Dikutip PikiranRakyat-Sumedang.com dari laman kemenpppa.go.id, Hari Ibu berawal dari dilaksanakannya Kongres Perempuan pertama pada tahun 1928 di Yogyakarta.
Gema Sumpah Pemuda dan lantunan lagu Indonesia Raya pada tanggal 18 Oktober 1928, menggugah semangat para pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk mempersatukan diri dalam satu kesatuan wadah mandiri.
Baca Juga: Terungkap! Pengasuh Bintang Sebut Teddy Jarang Beli Susu: Melepas Aja Gitu
Sehingga dibuatlah Kongres Perempuan pertama yang salah satu keputuannya yaitu dibentuknya satu organisasi federasi mandiri dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).
Melalui organisasi tersebut terjalin suatu semangat juang para kaum perempuan untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, dan berjuang bersama-sama untuk menjadi perempuan Indonesia yang maju.
Pada tahun 1929 Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI) berganti nama menjadi Perserikatan Perempoelan Istri Indonesia (PPII).
Baca Juga: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 saat Libur Natal dan Tahun Baru, Satgas Terbitkan Aturan Ini
Pada tahun 1935 dilakukan Kongres Perempuan ke dua di Jakarta, dan berhasil membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia.
Selain itu, Kongres ke dua ini pun berhasil menetapkan fungsi utama Perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang lebih menyadari dan lebih memiliki rasa nasionalis.