Sejarah Pendirian Masjidil Aqsha. Kapan dan Siapa?

- 12 April 2023, 00:10 WIB
Ilustrasi Masjid Al Aqsa
Ilustrasi Masjid Al Aqsa /

SUMEDANG BAGUS - Masjid Al-Aqsha adalah masjid kedua yang dibangun di muka bumi, keyakinan sebagian besar ulama mengatakan bahwa ia dibangun oleh Malaikat atau Adam AS atau salah seorang anaknya, setelah dibangunnya Masjid Alharam dalam jangka empat puluh tahun.

Dalam shahih Muslim dari Hadis Abu Zar Alghifari RA ia berkata: “aku berkata ya Rasulullah masjid apa yang pertama dibangun? Rasul menjawab: Masjid Al-haram: aku bertanya kemudian apa: Ia menjawab Masjid Al-Aqsha, aku bertanya: berapa jarak antara keduanya” ia menjawab empaT puluh tahun dan dimanapun engkau dapatkan shalat maka shalatlah, itu adalah masjid.”

Setelah badai topan Nabi Nuh menghancurkan dunia maka masih adakah bekas peninggalan Adam.

Pendapat yang kuat justru mengatakan bahwa Adamlah yang pertama membangun Masjidil Aqsha dalam garis batas empat puluh tahun setelah peletakan batu pertama Baitul Haram seperintah Allah, sebelumnya belum ada Gereja, Haikal ataupun Candi.

Baca Juga: Yordania Marah Usai Israel Usik Jemaah Masjid Al-Aqsa.

Ibnu Hisham dalam kitab “Atijan fi Muluk Hamir” jilid 1/22 cetakan pertama, percetakan Markaz Addirasat wal Abhats Yamaniyah, th 1347 H “Adam setelah membangun Ka’bah kemudian Allah perintahkan ia untuk berjalan ke Baitul Maqdis dan jibril menunjukkan cara membangun Baitul Maqdis maka ia membangunnya dan beribadah di sana”

Sebagaimana ia melaksanakan pembangunan dan meramaikan Masjid Al-Haram demikian juga dengan masjid Al-Aqsha yang mulia, Nabi Ibrahim AS menta’mir masjid Al-Aqsha sekitar tahun 2000 SM, kemudian tugas itu dilanjutkan oleh anak-anaknya Ishak, Ya’qub AS setelahnya, sebagaimana Sulaiman mengikutinya kemudian pembangunannya sekitar tahun 1000 SM.

Dalam sunan Ibnu Majah dari Abdullah bin Amru RA dari Nabi SAW ia berkata: “Setelah Sulaiman bin Daud selesai membangun Bait al Maqdis ia meminta tiga hal kepada Allah: hukum yang bertepatan dengan hukumnya, Kerajaan yang tidak ada taranya setelahnya, dan agar tidak ada orang yang mengunjunginya untuk melaksanakan shalat kecuali keluar dari dosanya sebagaimana ia dilahirkan ibunya” Sulaiman berkata ”Dua sudah diberikan dan saya harap yang ketiga juga dikabulkan.”

Baca Juga: Ini Lokasi Penukaran Uang Baru di Bandung

Sejarah lainnya yang berkaitan dengan pembangunan Majidil Aqsha, Dilansir dari Middle East Eye, Masjid Al Aqsa dibangun oleh khalifah kedua Islam, Omar ibn al-Khattab, setelah penaklukan di Levant.

Sepanjang sejarahnya, Masjid Al Aqsa telah mengalami serangkaian renovasi dan perluasan termasuk di era Dinasti Ummayad, Abbasiyah, dan Kekaisaran Ottoman.

Pada 637 M, tentara Muslim mulai muncul di sekitar Yerusalem. Ketika itu, sosok yang bertanggung jawab atas Yerusalem adalah wakil dari pemerintah Bizantium, Patriark Sophronius dan pemimpin Gereja Kristen, demikian dikutip dari The Times of Israel.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Saat Mudik, Jam Operasional Tol Cisumdawu Dibatasi.

Sophronius menolak menyerahkan Yerusalem padahal banyak pasukan Muslim mengepung kota itu. Dia bersedia menyerahkan kota, jika Umar datang menerima penyerahan tersebut.

Mendengar permintaan itu, Umar meninggalkan Madinah, pergi sendirian dengan satu keledai dan satu asisten. Saat dia tiba di Yerusalem, dia disambut Sophronius.

Sophronius heran melihat penampilan Umar yang begitu sederhana. Ia bahkan tak bisa membedakan mana sang pemimpin dan mana asisten.

Umar diajak berkeliling kota, termasuk Gereja Makam Suci. Ketika waktu salat tiba, Sophronius mengajak Umar salat di dalam Gereja. Namun, Umar menolak.

Baca Juga: Jokowi: Jelang Hari Raya Lebaran, Ketersediaan Bahan Pokok Terkendali.

Umar bersikeras jika dia berdoa di sana, umat Islam akan menggunakannya sebagai alasan untuk mengubahnya menjadi masjid. Artinya, tindakan ini bisa membuat situs suci umat Kristen terampas.

Dia lalu salat di luar Gereja atau berada di sisi selatan kompleks Al Aqsa yang dikenal saat ini. Kemudian, di situlah masjid Al Aqsa dibangun.

Dahulu Al Aqsa diberi nama Al Qibli (Masjid Kiblat). Masjid ini pernah menjadi kiblat umat Islam sebelum turun wahyu dan menjadikan Ka'bah sebagai kiblatnya.***

Editor: Achmad Wirahadi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah