PR SUMEDANG – Menurut Syekh Abdul Qodir al-Jailani Q.S, malam Nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban) adalah malam yang diberkati oleh Allah (Lailah Mubarakah). Malam Nisfu Sya’ban juga biasa disebut dengan “malam pembebasan” (Lailatul Bar’ah).
Malam Nisfu Sya'ban disebut malam yang diberkati, karena pada malam tersebut turun rahmat, keberkahan, kebaikan dan pengampunan dari Allah SWT bagi umat manusia, jin serta makhluk bumi lainnya.
Dikutip PikiranRakyat-Sumedang.com dari laman NU Online pada Kamis, 18 Maret 2021, ulama yang memiliki julukan “Sulthanul Auliya” (pemimpin para wali) tersebut menegaskan:
Baca Juga: Bukti Terbaru! Mars Dulunya Basah Berlimpah Air, Mengapa Sekarang Kering Kerontang? Ini Kata Ilmuwan
“Dan di antaranya, malam pembebasan disebut dengan malam yang diberkati (Mubarakah) karena didalamnya terdapat rahmat, keberkahan, kebaikan dan pengampunan bagi penduduk bumi.” (Syekh Abdul Qodir al-Jailani dalam Ghunyah al-Thalibin, juz 3, hal. 278).
Selain itu, malam Nisfu Sya’ban juga disebut sebagai malam pembebasan karena pada malam tersebut Allah SWT membebaskan orang-orang yang celaka dari siksa-Nya, serta membebaskan para kekasih-Nya dari kehinaan.
“Dikatakan bahwa malam Nisfu Sya’ban disebut malam pembebasan karena didalamnya terdapat dua pembebasan. Pertama, pembebasan untuk orang-orang celaka dari siksa Allah yang Maha Penyayang. Kedua, pembebasan untuk para kekasih-Nya dari kehinaan.” (Syekh Abdul Qodir al-Jailani dalam Ghunayah al-Thalibin, juz 3, hal. 283).
Baca Juga: BNPB Beri Bantuan Senilai Rp2,3 Miliar Guna Dukung Penanganan Covid-19 di Kalbar
Oleh sebab itu, kita dianjurkan untuk memperbanyak dzikir (mengingat dan menyebut nama Allah) dan berdo’a di malam yang penuh dengan rahmat Allah tersebut.