Gelar High Level.Meeting, Pemprov dan BI Jabar Pastikan Ketersediaan Stok Pangan di Jawa Barat

- 6 Maret 2024, 15:47 WIB
High Level Meeting TPID dan TP2DD Jabar
High Level Meeting TPID dan TP2DD Jabar /B. Hartati/

SUMEDANG BAGUS -- Menghadapi Hari Besar Keagaaman Nasional (HBKN), Pemerintah Provinsi besama Bank Indonesia Jawa Barat menggelar High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah, pada Rabu 6 Maret 2024,di Bandung. Kegiatan tersebut digelar guba menjaga stabilitas harga menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Tak hanya terkait inflasi, kegiatan tersebut juga digelar bersama Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Hal itu karena Jabar juga berupaya untuk memperluas digitalisasi sebagai prasyarat berlanjutnya pertumbuhan ekonomi. 

Baca Juga: Pemda Sumedang Gelar High Level Meeting untuk Pengendalian Inflasi Menjelang Ramadan

Menurut Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, di tengah berbagai tantangan pengendalian inflasi, Jawa Barat patut bersyukur telah mencatatkan inflasi tahun 2023 yang terjaga pada rentang sasaran dan berada di bawah inflasi nasional. Jelang Ramadan tahun ini, pengendalian inflasi melalui operasi pasar perlu semakin diperkuat melalui pemanfaatan data evaluasi administrasi OP dan GPM tahun sebelumnya guna menekan harga pangan secara efektif. Selain itu, seluruh proses tersebut perlu didukung kelancaran distribusi pasokan ke pasar retail modern dan tradisional.

Di sisi digitalisasi, Jawa Barat juga patut berbangga atas beragam capaian digitalisasi daerah pada tahun 2023. Beberapa diantaranya adalah Jawa Barat merupakan provinsi dengan Indeks ETPD sebesar 100% sekaligus menjadi yang tertinggi secara nasional.

Selain itu, elektronifikasi transaksi belanja pemerintah provinsi Jawa Barat melalui Kartu Kredit Indonesia (KKI) pada 2023 tercatat sebesar Rp8,58 miliar dari 2.506 transaksi, sekaligus menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi pengguna KKI tertinggi nasional. Di sisi retail, Jawa Barat juga merupakan provinsi dengan jumlah pengguna dan merchant QRIS tertinggi se-nasional dengan capaian masing-masing sebesar 10,37 juta pengguna dan 6,6 juta merchant.

"Ke depan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan Bank Indonesia Jawa Barat serta seluruh stakeholders terkait dalam rangka mengawal capaian inflasi dan digitalisasi tahun 2024 sesuai sasaran hingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Bey. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Muhamad Nur, menyampaikan bahwa Bank Indonesia akan terus mendukung program pengendalian inflasi dan perluasan digitalisasi Provinsi Jawa Barat melalui TPID dan TP2DD. Dalam kaitannya menjelang Ramadan, TPID perlu semakin meningkatkan kewaspadaannya terhadap beberapa komoditas penyumbang inflasi yang rentan mengalami peningkatan harga melalui kerangka 4K, yakni Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif.

"Beberapa komoditas tersebut diantaranya minyak goreng, beras, cabai rawit, daging ayam ras, daging sapi hingga telur ayam ras. Beras yang diproyeksikan akan memasuki panen raya pada April 2024 perlu untuk segera didistribusikan secara merata ke seluruh wilayah Jawa Barat guna meredam harga beras. Selain itu, jagung yang diproyeksikan memasuki masa panen pada Maret-April juga diharapkan mampu menjawab kebutuhan pakan ternak guna menekan harga telur dan daging ayam," tutur Muhamad Nur.

Halaman:

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x