BPBD Salurkan Terpal untuk Warga Terdampak Puting Beliung di Kertasari

- 26 Februari 2024, 14:58 WIB
 Petugas mengecek rumah yang rusak akibat angin puting beliung, di Kampung Citawa, RW 23, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Sabtu, 24 Februari 2024.
Petugas mengecek rumah yang rusak akibat angin puting beliung, di Kampung Citawa, RW 23, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Sabtu, 24 Februari 2024. /Dok. Polsek Kertasari/

SUMEDANG BAGUS -- Bencana angin puting beliung kembali menerjang Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bandung pada Sabtu 24 Februari 2024. Kali ini, angin kencang dengan pusaran tersebut menerjang Kampung Citawa, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung sehingga mengakibatkan puluhan warga harus mengungsi.

Membantu warga yang rumahnya terdampak puting beliung, Tim Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Jawa Barat telah melakukan asesmen dan menyediakan terpal  di Kampung Citawa, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Hal itu dipastikan Plh. Kepala Pelaksana BPBD Jabar Anne Hermadianne Adnan ketika meninjau lokasi, pada Minggu 25 Februari 2024.

Baca Juga: Peneliti BRIN: Puting Beliung Rancaekek Disebabkan Faktor yang Bersifat Lokal

Peninjauan tersebut turut dihadiri Kepala Pelaksana dan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Kepala Desa Tarumajaya, Danramil 2406 Kertasari, dan Manager Kebun Sedep PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 1. Tak ketinggalan, relawan dari Jabar Bergerak pun langsung datang ke lokasi.

Selain terpal yang dibawa oleh Tim Pusdalops PB BPBD Jabar, pihak PTPN 1 memberikan material untuk memperbaiki atap rusak. Hal itu karena akibat bencana puting beliung tersebut, 28 rumah terdampak, 3 rumah di antaranya rusak berat. dan satu orang warga mengalami luka. Sebagian besar rumah warga rusak pada bagian atap akibat diterpa kekuatan putaran puting beliung selama sekira 30 menit, dari pukul 14.00 - 14.30 WIB.

BPBD Jabar dan BMKG kembali memberi peringatan dini tentang potensi cuaca ekstrem yang berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi. Bencana yang harus diwaspadai seperti hujan lebat hingga sangat lebat durasi lebih dari satu jam, puting beliung, dan hujan es, yang dapat mengakibatkan banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta kerusakan lainnya.

Kepala Stasiun Klimatologi Jabar Rakhmat Prasetia mengimbau masyarakat  tetap waspada terhadap cuaca ekstrem lainnya. "Hal itu berupa hujan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir, juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari dimana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, yang biasanya ditandai dengan jenis awan berwarna gelap dan menjulang seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awan jenis kumulonimbus)," ungkap Rakhmat.

Rakhmat menambahkan, khusus untuk daerah bertopografi curam dan bergunung serta cenderung rawan longsor, warga diimbau tetap waspada, khususnya ketika hujan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut.***

Editor: B. Hartati

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah