338 Jiwa Masih Mengungsi Akibat Banjir di Dayeuhkolot Kabupaten Bandung

- 15 Januari 2024, 15:55 WIB
Sejumlah masyarakat masih bertahan di posko pengungsian akibat banjir yang menerjang wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (15/1/2024).
Sejumlah masyarakat masih bertahan di posko pengungsian akibat banjir yang menerjang wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (15/1/2024). /FOTO: ANTARA/Rubby Jovan


SUMEDANG BAGUS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melaporkan bahwa sekitar 338 jiwa yang terdampak banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, masih bertahan di posko pengungsian. Mereka belum dapat kembali ke rumah karena proses pembersihan dari material lumpur yang masih mengisi rumah mereka.

“Jadi yang masih mengungsi itu 132 KK (Kepala Keluarga) atau sebanyak 338 jiwa. Jadi mereka masih bertahan karena rumahnya masih ada pembersihan dari material lumpur dan sampah,” kata Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat di Kabupaten Bandung, Senin.

Hadi Rahmat, Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, menyampaikan bahwa meskipun air mulai surut, masih ada puluhan rumah yang harus dibersihkan dari material lumpur. Petugas gabungan, termasuk unsur BPBD Kabupaten Bandung, TNI, dan Polri, terus berupaya membersihkan rumah-rumah tersebut agar korban banjir bisa kembali ke rumah masing-masing.

Baca Juga: BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp350 Juta untuk Penanganan Banjir di Dayeuhkolot Kabupaten Bandung

Sementara itu, BPBD Jabar telah menyiapkan posko pengungsian di SMP 1 Dayeuhkolot dan mendirikan dapur umum untuk melayani kebutuhan konsumsi ratusan warga yang masih mengungsi. Kebutuhan dasar, seperti pasokan air dan makanan, dijamin oleh pihak berwenang.

Hadi juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan memperhatikan informasi cuaca yang berpotensi menimbulkan bencana. “Untuk wilayah Bandung Raya ini pada bulan Februari-Maret akan memasuki puncak musim hujan, sehingga masyarakat perlu mewaspadai potensi bencana baik banjir ataupun tanah longsor,” katanya.

Sebelumnya, pada Kamis (11/1), banjir hebat melanda Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, dan sekitarnya akibat jebolnya bibir tanggul Sungai Cigede akibat curah hujan ekstrem. Sebanyak 2.203 rumah terendam banjir, memaksa puluhan ribu warga mengungsi.***

Editor: Helmi Surya

Sumber: AntaraNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah