Network
SUMEDANGKLIK - Kabupaten Bandung telah ditetapkan sebagai pilot project utama pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia oleh Kementerian Pertanian RI sejak 2019 lalu.
Namun, pelaksanaan pembangunan pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia tersebut baru akan dilaksanakan tahun 2023 mendatang dengan menggunakan APBN senilai 117 miliar rupiah.
“Pada 2022 ini, dalam proses persiapan lelang, setelah detail engineering design (DED)-nya dibuat,” ujar Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung Tisna Umaran di Soreang, Kamis 10 Februari 2022.
Tisna menjelaskan, pada tahap awal 2022 ini, pemerintah pusat akan menggulirkan anggaran Rp 50 miliar dulu, selanjutnya secara bertahap akan digulirkan pada 2023 mendatang.
Lahan seluas 4,5 hektare dari total keseluruhan lahan 5 hektare yang sudah dibebaskan dari masyarakat di kawasan Solokan Jeruk akan dijadikan lokasi pembangunan pusat bisnis kopi dan edukasi kopi Indonesia tersebut.
Baca Juga: Terkait Pembunuhan di SD Tilil Kota Bandung, Atalia Ridwan Kamil Akan Lakukan Ini
Disana nantinya akan didirikan berbagai bangunan yang berkaitan dengan proses pengolahan kopi dari mulai gudang kopi, tempat pengolahan kopi jenis kopi robusta maupun arabika, lantai penjemuran kopi, hingga tempat untuk pusat edukasinya.
“Pengadaan mesin kopinya berencana dari Turki, berikut pemasarannya ke negara-negara lain yang menjadi pasar kopi internasional,” kata Tisna.
Dikatakan Tisna, rencana pembangunan pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia itu mengartikan bahwa pemerintah begitu memahami tingkat kemiskinan dan pengangguran di kalangan para petani, termasuk banyak di antara warga yang belum melek informasi di kalangan petani.
