Banjir Kembali Terjang Cirebon. Sebanyak 908 Warga Terdampak Luapan Sungai Singaraja

- 31 Januari 2022, 12:16 WIB
Petugas PMI Kabupaten Cirebon menerjang genangan banjir yang terjadi di Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, Minggu (30/1/2022) malam. Sebanyak 908 warga di 3 desa di Kecamatan Lemahabang, menjadi korban terdampak banjir.*
Petugas PMI Kabupaten Cirebon menerjang genangan banjir yang terjadi di Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, Minggu (30/1/2022) malam. Sebanyak 908 warga di 3 desa di Kecamatan Lemahabang, menjadi korban terdampak banjir.* /dok. BPBD Kab.Cirebon/

SUMEDANGKLIK – Wilayah Kabupaten Cirebon kembali diterjang banjir. Kali ini, tiga desa di wilayah Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon digenangi banjir luapan Sungai Singaraja yang terjadi pada Minggu, 30 Januari 2022 sekitar pukul 17.00.

Akibat terjangan banjir tersebut, sebanyak 908 warga di tiga desa tersebut menjadi korban terdampak banjir. Meski demikian, tidak ada laporan korban jiwa atau pun warga luka-luka akibat kejadian tersebut.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, ketinggian permukaan air atau genangan, masih teridentifikasi di tiga desa, yaitu Desa Lemahabang sekitar 40 sentimeter, Karangsuwung (20 hingga 30 sentimeter), dan Sigong (10 hingga 20 sentimeter).

Baca Juga: Selain Diperingati Hari Lahir NU, Peristiwa Apa Lagi yang Terjadi pada 31 Januari?

“Warga terdampak yang tersebar di tiga wilayah itu sebanyak 342 keluarga atau sekitar 908 orang. BPBD juga mencatat sebanyak 155 jiwa berada di pengungsian. Selain berdampak pada warga, banjir menggenangi 209 unit rumah,” ungkap Muhari, Senin, 31 Januari 2022.

Banjir tiga desa ini terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta berangsur lama sehingga debit air Sungai Singaraja meluap. Ketinggian permukaan air, lanjut dia, tercatat 20 hingga 120 sentimeter saat kejadian berlangsung.

Dijelaskan Muhari, saat ini penanganan darurat dikoordinasikan BPBD setempat dengan melibatkan unsur terkait, seperti di antaranya dengan TNI, Polri, PMI, dan aparat desa yang terdampak banjir.

“Aparat desa dari Lemahabang dan Karangsuwung sudah mendapatkan pelatihan penanggulangan bencana karena desa ini termasuk desa Tangguh bencana (destana). Di samping upaya pendataan dan evakuasi, BPBD dan unsur tersebut mendistribusikan bantuan berupa matras, selimut, dan makanan siap saji,” tutur dia.

Baca Juga: Sidak Bupati Bandung, Kehadiran di Dinas Pendidikan Hanya 40 Persen

Halaman:

Editor: Ecep Sukirman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah