Hadirkan Atmoser Baru IJTI Jawa Barat Gelar 'Jurnalis Santri', Inilah Tujuannya

22 April 2022, 22:04 WIB
Ketua IJTI Jawa Barat Iqwan Sabba Romli saat memberikan sambutannya dalam program Jurnalis Santri yang digelar IJTI Jawa Barat. /sumedangklik.com/

SUMEDANGKLIK – Sebagai upaya menghadirkan sebuah atmosfer baru, jurnalis televisi yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Barat menggelar Jurnalis Santri di pondok pesantren Mahasiswa Universal yang berada di Jalan Desa Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung.

Selain memberikan pelatihan jurnalistik, kegiatan Jurnalis Nyantri ini juga bertujuan untuk memberikan bekal ilmu agama kepada para jurnalis di IJTI Jawa Barat.

Ketua IJTI Jawa Barat Iqwan Sabba Romli mengatakan, munculnya ide kegiatan Jurnalis Santri berawal dari keinginan rekan-rekan jurnalis yang ingin memberikan manfaat kepada masyarakat melalui penyebaran informasi.

Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia, Jelang Mudik Lebaran Penerima Vaksinasi Booster Bertambah 1,4 Juta Orang

"Di tengah bulan Ramadhan ini, kita kolaborasi dengan Pesantren Mahasiswa Universal untuk memberikan pelatihan jurnalistik kepada santri,” ucap Iqwan.

Para santri di pesantren tersebut, lanjut Iqwan, diajak untuk melek mengenai apa itu jurnalistik dan bagaimana menciptakan informasi yang bermanfaat bagi khalayak.

Dari landasan itulah, IJTI Jawa Barat berkolaborasi dengan Pondok Pesantren Mahasiswa Universal untuk menggelar pelatihan jurnalistik kepada para santri.

"Kita menggelar kegiatan ini tidak hanya sebatas melatih santri jadi seorang jurnalis, tapi harapannya pesantren jadi episentrum hadirnya ilmu, baik itu mengenai tantangan informasi digital dan juga ilmu keagamaan," katanya.

Baca Juga: Ini Alasan Mads Mikkelsen Ingin Ganti Peran Grindelwald Dalam Film Fantastic Beasts:The Secrets of Dumbledore

Selain memberikan pelatihan jurnalistik, kegiatan Jurnalis Nyantri ini juga bertujuan untuk memberikan bekal ilmu agama kepada para jurnalis di IJTI Jawa Barat.

"Kita di sini hadir ke pesantren untuk mencari ilmu juga yaitu ilmu keagamaan. Jadi kita inikan 10 hari terakhir Ramadhan, kita melakukan itikaf bareng dengan santri, tarawih bareng, dan masih banyak lagi. Kita juga berbagi dengan penjaga masjid," ungkapnya.

Sementara itu Pimpinan Pondok Pesantren Mahasiswa Universal KH. Tatang Astarudin menambahkan, kegiatan Jurnalis Santri diharapkan mampu memberikan atmosfer baru baik bagi santri maupun jurnalis.

"Ini pengalaman baru dan mudah-mudahan jadi atmosfer baru bagi santri dan jurnalis agar memahami spirit dan jiwa sebuah pesantren. Kemudian santri juga berinteraksi dengan tugas-tugas jurnalis," ucap Tatang.

Baca Juga: Apa Manfaat Mandi Dengan Air Hangat atau Dingin? Simak Penjelasannya Disini

Dia mengungkapkan, jika dalam kegiatan tersebut para jurnalis didorong untuk bisa mengerti nilai-nilai akhlak yang harus dipegang teguh ketika bertugas.

“Dalam membuat suatu berita atau informasi, jurnalis harus bisa mempertanggung-jawabkannya secara moral maupun spiritualnya,” tutur dia. ***

Editor: Ecep Sukirman

Tags

Terkini

Terpopuler