PR SUMEDANG - Bahwa dunia kini tengah murka terhadap dirinya, Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengaku menyadarinya.
Ia dianggap telah melukai hati umat Muslim di dunia atas pernyataannya beberapa waktu lalu.
Segala bentuk kekerasan menjadi tekad Macron untuk tetap menentang dan akan membela hak kebebasan berekspresi, termasuk penerbitan kartun.
Baca Juga: Sedang Dikembangkan Peneliti AS, Pendeteksi Penderita Covid-19 Berdasarkan Suara Batuk
Menurut Macron, kondisi saat ini yang semakin menegang adalah sebuah kesalahpahaman antara umat Muslim dan dirinya.
Dalam upayanya memperbaiki apa yang dia katakan sebagai kesalahpahaman, Macron menekankan bahwa ia mengerti dan menghormati perasaan umat Muslim saat ini.
"Jadi saya memahami dan menghormati bahwa orang dapat dikejutkan oleh kartun ini, tetapi saya tidak akan pernah menerima bahwa seseorang dapat membenarkan kekerasan fisik atas kartun ini, dan saya akan selalu membela kebebasan di negara saya untuk menulis, berpikir, menggambar.
"Peran saya adalah menenangkan segalanya, itulah yang saya lakukan, tetapi pada saat yang sama, melindungi hak-hak ini," jelas Macron.
Ia akhirnya bersuara, usai para pejabatnya meningkatkan keamanan menyusul serangan pisau di sebuah gereja Prancis yang menewaskan tiga orang pada 29 Oktober 2020 lalu.