Dikudeta, Presiden Niger Mohamed Bazoum Ditahan di Istana Kepresidenan

- 28 Juli 2023, 22:20 WIB
Pasukan Tentara Niger Kudeta Presiden Bazoum , Militer : Ingatkan Asing Jangan Intervensi!
Pasukan Tentara Niger Kudeta Presiden Bazoum , Militer : Ingatkan Asing Jangan Intervensi! /Pixabay/David_Peterson

Amerika Serikat menyatakan telah menghabiskan sekitar 500 juta dolar sejak 2012 untuk membantu meningkatkan keamanan di Niger. Jerman juga mengumumkan pada bulan April bahwa mereka akan berpartisipasi dalam misi militer Eropa selama tiga tahun yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan militer negara tersebut. "Bazoum merupakan satu-satunya harapan Barat di wilayah Sahel. Prancis, AS, dan Uni Eropa telah mengalokasikan sumber daya besar mereka di wilayah ini untuk memperkuat Niger dan pasukan keamanannya," ujar Ulf Laessing, kepala program Sahel di think-tank Konrad-Adenauer-Stiftung dari Jerman.

Laessing juga menyatakan bahwa kudeta ini akan membuka peluang bagi Rusia dan aktor lainnya untuk meningkatkan pengaruh mereka di Niger.

Baca Juga: Menyambut Merger 9 Entitas, Supporting Co Targetkan Peningkatan Harga Jual Teh

Pada awal Rabu, pasukan pengawal presiden yang dipimpin oleh Jenderal Omar Tchiani, merebut kekuasaan di kepresidenan, sehingga menyebabkan pemimpin regional mengorganisir misi mediasi cepat untuk mencoba mencegah terjadinya kudeta.

Frustrasi atas kegagalan pemerintah dalam mencegah serangan kekerasan di kota-kota dan desa telah menjadi salah satu pemicu dari dua kudeta di Mali dan dua di Burkina Faso sejak tahun 2020. Sebuah junta juga merebut kekuasaan di Guinea pada tahun 2021, menyebabkan ketidakstabilan di wilayah yang sebelumnya telah mulai meninggalkan reputasinya sebagai "sabuk kudeta".

Percobaan kudeta di Niger pada Maret 2021 telah gagal ketika sebuah unit militer mencoba merebut kekuasaan beberapa hari sebelum Bazoum yang baru terpilih dijadwalkan untuk dilantik.

Uni Afrika dan ECOWAS, blok regional Afrika Barat, sebelumnya pada Rabu telah mengutuk apa yang mereka sebut sebagai upaya kudeta.

Presiden Benin yang berdekatan, Patrice Talon, terbang ke Niger pada Rabu sore untuk mengevaluasi situasi setelah bertemu dengan Presiden Nigeria dan Ketua ECOWAS, Bola Tinubu.

"Tidak akan ragu-ragu untuk menggunakan semua cara yang diperlukan guna mengembalikan ketertiban konstitusional di Niger, namun idealnya segala sesuatunya harus berlangsung secara damai dan harmonis," ujar Talon kepada wartawan di Abuja, ibu kota Nigeria.

Amerika Serikat menuntut pembebasan Bazoum, sementara Uni Eropa, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Prancis, dan negara-negara lainnya mengutuk pemberontakan ini dan menyatakan bahwa mereka mengikuti perkembangan situasi dengan keprihatinan.

Halaman:

Editor: Achmad Wirahadi

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah