Rusia Tarik Mundur Pasukannya dari Perbatasan, Ukraina Memilih untuk Berhati-hati

- 15 Februari 2022, 21:00 WIB
Rusia menarik mundur unit militer-nya dari Belarus ke kamp latihan di dekat Ukraina.
Rusia menarik mundur unit militer-nya dari Belarus ke kamp latihan di dekat Ukraina. /dok. Russian Defense Ministry Press Service/

SUMEDANGKLIK - Unit militer Rusia terlihat membalikan badan menarik mundur pasukanya dari Belarus ke kamp latihan di dekat Ukraina.

Hal itu dilakukan pihak Rusia setelah adanya peringatan dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Namun masih belum ada kejelasan berapa banyak unit yang telah ditarik oleh Rusia setelah adanya penambahan sekitar 130.000 tentara di utara, timur dan selatan Ukraina.

Analis militer Barat mengatakan terlalu dini untuk memastikan tingkat de-eskalasi konflik antar Rusia-Ukraina.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan akan menarik mundur keseluruhan pasukan Rusnia jika latihan tersebut telah selesai.

Baca Juga: Rusia Lirik Cryptocurrency, Bahas Peraturan Peredaran Mata Uang Digital di Negaranya

"Kami selalu mengatakan pasukan akan kembali ke pangkalan mereka setelah latihan selesai. Kali ini juga demikian," katanya.

Namun begitu, Dmitry Peskov menuduh bahwa pihak AS lah yang telah memicu krisis konflik dengan memperingatkan berulang kali mengenai invasi Rusia yang akan datang ke Ukraina.

"Dia meminta (kami) untuk mencari tahu apakah waktu yang tepat, hingga jam, dimulainya perang telah dipublikasikan. Tidak mungkin untuk memahami kegilaan informasi yang gila ini," kata Dmitry Peskov, kepada wartawan.

sekutu dari AS, Inggris yang turut memperingatkan perihal invasi Rusia kepada dunia segera bereaksi dengan hati-hati menanggapi pernyataan Dmitry Peskov.

Baca Juga: Takut Terjadi Invasi Dadakan Rusia, AS Pindahkan Kedutaannya dari Ibu Kota Kyiv Ukraina

"Rusia telah mengklaim bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk melakukan invasi, tetapi kita perlu melihat penarikan pasukan secara penuh untuk menunjukkan bahwa itu benar," kata Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, kepada radio LBC.

Di lain pihak, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan bahwa Kyiv hanya akan percaya jika Rusia benar-benar keluar dari dekat Ukraina untuk meredakan konflik.

"Jika kami melihat penarikan, kami akan percaya pada de-eskalasi," kata Dmytro Kuleba, seperti dikutip Interfax Ukraina.

Baca Juga: Ternyata Bukan SpaceX! Pakar Astronomi Klaim Roket yang Akan Menghantam Bulan Buatan China

Sebagai informasi, Kanselir Jerman, Olaf Scholz, pun kini dalam misi diplomatik untuk meredakan krisis Rusia-Ukraina.

Dirinya juga tengah memulai pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Kremlin untuk menengahi konflik.***

Editor: Panji Eko Laksmanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah