Sejarah Hari Ini: 19 Maret 2003, Awal Perang Amerika Serikat dengan Irak Terkait Senjata Pemusnah Massal

- 19 Maret 2021, 09:00 WIB
 Pada tanggal 19 Maret 2003 menjadi sejarah kelam, pasalnya pada saat itu Amerika Serikat bersama dengan pasukan koalisinya dari Inggris.
Pada tanggal 19 Maret 2003 menjadi sejarah kelam, pasalnya pada saat itu Amerika Serikat bersama dengan pasukan koalisinya dari Inggris. /Comfreak/Pixabay

PR SUMEDANG - Pada tanggal 19 Maret 2003 menjadi sejarah kelam, pasalnya pada saat itu Amerika Serikat bersama dengan pasukan koalisinya dari Inggris raya, memulai perang di Irak.

Tepat setelah Amerika Serikat meledakan ibu kota Irak, Baghdad, Presiden George W. Bush menyampaikan pidato terkait perang kontroversial yang disiarkan di televisi, yang saat itu menjadi sejarah kelam.

“Pada jam ini, pasukan Amerika Serikat dan koalisi sedang dalam tahap awal operasi militer untuk melucuti senjata Irak, untuk membebaskan rakyatnya dan untuk membela dunia dari bahaya besar," ucap George W. Bush.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Jumat, 19 Maret 2021 di Stasiun Televisi GTV, NET TV, dan SCTV

Presiden Bush dan penasihatnya membangun narasi bahwa Irak, di bawah diktator Saddam Hussein, disebut memiliki senjata pemusnah massal.

Peperangan dimulai sekira 90 menit setelah batas waktu yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) kepada Saddam Hussein untuk segera meninggalkan Irak.

Target pertama yang menurut Bush penting bagi militer, dihantam dengan rudal jelajah Tomahawk dari pesawat tempur AS dan kapal perang yang ditempatkan di Teluk Persia.

Baca Juga: Akhiri Dugaan Kecurangan, Pertandingan Catur Dewa Kipas Vs Irene Sukandar Siap Digelar Senin Depan

Menanggapi serangan tersebut, radio Republik Irak di Baghdad langsung mengumumkan kepada warganya.

"Orang-orang jahat, musuh Tuhan, tanah air dan umat manusia, telah melakukan kebodohan agresi terhadap tanah air dan rakyat kami," bunyi pengumuman dari radio milik Irak.

Pada awal Maret 2003, Saddam Hussein menyatakan bahwa umat beriman akan menang melawan agresi militer AS.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Jumat, 19 Maret 2021 di Stasiun Televisi GTV, NET TV, dan SCTV

Akan tetapi, dirinya justru bersembunyi setelah adanya invasi AS tersebut dan hanya sesekali berbicara kepada rakyatnya melalui rekaman audio.

Tak butuh waktu lama bagi AS untuk menggulingkan rezim dan merebut kota-kota besar Irak, mereka hanya menghabiskan waktu tiga minggu.

Tak lama setelah itu, Presiden Bush mendeklarasikan berakhirnya operasi tempur besar pada 1 Mei 2003.

Baca Juga: Sukses Bikin Galau, Ini Makna Lagu Gone - Rose BLACKPINK

Meskipun saat itu pasukan militer konvensional di Irak mengalami kekalahan, pada tahun-tahun selanjutnya pemberontakan terus berlanjut hingga terjadinya perang gerilya yang intens.

Peperangan itu berdampak matinya ribuan koalisi AS militer hingga kalangan pemberontak dan sipil.

Setelah perburuan yang intens, tentara AS akhirnya berhasil menemukan Saddam Hussein bersembunyi di lubang sedalam enam hingga delapan kaki, sembilan mil di luar kampung halamannya di Tikrit.

Baca Juga: ARMY Wajib Tahu! Jung Yu Mi Jadi Aktris yang Tunjukkan Cinta Penggemar kepada Jin BTS dengan Pakai Barang Ini

Saddam Husein tidak melawan dan tidak terluka selama penangkapan.

Seorang tentara di tempat kejadian menggambarkan Husein layaknya seorang pria yang pasrah pada takdirnya.

Hussein ditangkap dan mulai diadili atas kejahatan terhadap rakyatnya, termasuk pembunuhan massal, pada Oktober 2005.

Baca Juga: Dapat Julukan Ratu Gosip, Feni Rose: Bangga, kan Penghargaan

Pada bulan Juni 2004, pemerintahan sementara diberlakukan setelah penggulingan Husein terjadi.

Pada Januari 2005, rakyat Irak memilih Majelis Nasional Irak yang beranggotakan 275 orang.

Sebuah konstitusi baru untuk negara itu diratifikasi pada Oktober tahun itu.

Baca Juga: Rose BLACKPINK Ungkap Momen Debut Album Solo: MV 'On The Ground Keluar, Agak Berbeda dari yang Diharapkan

Pada 6 November 2006, Hussein dinyatakan bersalah melakukan kejahatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan dijatuhi hukuman mati dengan digantung.

Setelah ajukan banding namun gagal, Husein dieksekusi pada tanggal 30 Desember 2006.

Akan tetapi, setelah ditelisik lebih dalam ternyata tidak ada senjata pemusnah massal yang ditemukan di Irak.

Baca Juga: Influencer TikTok Bisa Interaksi dengan Penggemar melalui Fitur Grup Obrolan Ini

AS lantas mengumumkan berakhirnya perang di Irak pada 15 Desember 2011, hampir sepuluh tahun setelah pertempuran dimulai.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah