Presiden Sampaikan Duka Mendalam Bagi Korban Gempa di Maroko

11 September 2023, 21:03 WIB
Gempa Maroko /Ist/
SUMEDANG BAGUS --  Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan duka cita mendalam kepada masyarakat Maroko, setelah gempa dahsyat dengan magnitudo (M) 6,9 mengguncang mereka pada Jumat malam (8/9) waktu setempat.

Melalui akun resmi media sosialnya di platform X (sebelumnya bernama twitter), Presiden Jokowi menyampaikan, "Saya ikut berduka cita yang mendalam kepada masyarakat Maroko setelah gempa tragis ini." Pernyataan tersebut terpantau di Jakarta pada Sabtu malam.

Baca Juga: RRI Bandung Rayakan Hari Radio Nasional ke-78 dengan Koleksi Piringan Hitam

Presiden Jokowi juga menyatakan,  pikiran dan doa dari masyarakat Indonesia bersatu dengan para korban, keluarga mereka, dan semua yang terdampak oleh bencana gempa tersebut.

Gempa dahsyat dengan kekuatan magnitudo 6,9 terjadi di Maroko pada Jumat (8/9) pukul 23.14 malam waktu setempat. Daerah-daerah yang terkena dampak gempa termasuk Provinsi Al-Houz, Marrakech, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua, dan Taroudant.

Menurut data dari Kementerian Dalam Negeri Maroko, hingga Sabtu, setidaknya 820 orang kehilangan nyawa mereka, dan 672 lainnya mengalami luka-luka akibat gempa tersebut.

Gempa tersebut dianggap sebagai gempa terkuat dalam satu abad terakhir yang pernah mengguncang negara tersebut, menurut Institut Geofisika Nasional Maroko.

Menurut informasi dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa terletak 75 kilometer sebelah tenggara Marrakesh pada kedalaman 18,5 kilometer.

Banyak video yang beredar di media sosial yang menunjukkan keadaan setelah gempa, dan mereka menggambarkan warga berkerumun di jalan-jalan.

Situasi yang sangat mengerikan terjadi di Marrakesh, dengan banyak bangunan yang runtuh dan penduduk yang terperangkap di bawah reruntuhan.

Media lokal melaporkan, beberapa bangunan bersejarah, termasuk tembok merah yang terkenal yang mengelilingi kota tua Marrakesh dan merupakan Warisan Dunia UNESCO, juga mengalami kerusakan.

Sementara itu, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) di Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menyatakan, hingga saat ini belum ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban gempa di Maroko.

Ia mengkonfirmasikan, tidak ada informasi mengenai WNI yang terdampak dalam pesan singkat yang dikirim dari Jakarta pada Sabtu.

Gempa dahsyat dengan magnitudo 7 juga terjadi pada pukul 23.14 waktu setempat di Maroko pada Jumat (8/9). Wilayah yang terkena dampak gempa sama seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Kementerian Dalam Negeri Maroko mengumumkan bahwa hingga pukul 02.00 waktu setempat pada Sabtu, jumlah korban tewas telah mencapai 296 orang, seperti yang telah dilaporkan sebelumnya.

Judha menambahkan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Rabat telah berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat dan komunitas Indonesia. Delegasi Indonesia yang saat ini berada di Marakesh untuk menghadiri The 10th International Conference on UNESCO Global Geoparks 2023 juga dinyatakan dalam keadaan aman.

KBRI Rabat akan terus memantau perkembangan situasi di Maroko dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan informasi tentang kemungkinan adanya WNI yang terdampak. Judha mencatat, saat ini setidaknya 500 WNI tinggal menetap di Maroko.***

Editor: B. Hartati

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler