Buntut Kontroversi, Nama Karakter Jisoo BLACKPINK dalam Drakor 'Snowdrop' akan Diubah

- 31 Maret 2021, 19:16 WIB
Ilustrasi: Jisoo Blackpink ubah nama karakter dalam Drama Korea (drakor) Snowdrop untuk selamat dari kontroversi.*
Ilustrasi: Jisoo Blackpink ubah nama karakter dalam Drama Korea (drakor) Snowdrop untuk selamat dari kontroversi.* /Instagram.com/@sooyaaa__/@holyhaein

PR SUMEDANG - Demi menghindari kontroversi yang berkepanjangan, nama karakter yang diperankan Jisoo BLACKPINK dalam drakor 'Snowdrop' akan diubah.

Pada tanggal 30 Maret, JTBC mengumumkan bahwa nama karakter yang dimainkan oleh Jisoo BLACKPINK di Snowdrop akan mengalami perubahan nama.

Keputusan perubahan nama karakter itu diambil menyusul kontroversi dugaan distorsi sejarah dan budaya yang menimpa drakor Snowdrop yang dibintangi Jisoo BLACKPINK beberapa waktu lalu.

Beberapa netizen mengklaim bahwa nama-nama karakter tersebut mirip dengan sosok kehidupan nyata yang merupakan seorang demonstran mahasiswa pada tahun 1987.

Baca Juga: Hasil Piala Menpora 2021: Borneo FC Samarinda vs PSM Makassar Berakhir Imbang, Gol Rifal L Samakan Kedudukan

Tahun tersebut diduga merupakan latar tahun yang diambil dari drakor Snowdrop.

Tak hanya itu, nama tokoh sejarah Chun Young Cho pun menarik perhatian di tengah boikot drakor Snowdrop.

JTBC selaku pemilik hak siar Snowdrop angkat suara terkait kontroversi nama tokoh itu.

"Nama karakter tersebut tidak ada hubungannya dengan aktivis demokrasi Chun Young Cho," ungkap pernyataan pihak JTBC.

Baca Juga: Terdengar Suara Tembakan 6-7 kali, Markas Bareskrim Polri Kini dalam Pengawasan Mobil Gegana Polri dan Inafis

Lebih lanjut, pihaknya lalu menyatakan siap mengubah nama karakternya bila hal itu mengundang gesekan polemik lainnya.

"Namun, karena beberapa orang mengatakan itu mengingatkan mereka pada namanya, kami akan mengubahnya," lanjut pernyataan JTBC.

Seperti diberitakan sebelumnya, JTBC telah mengonfirmasi bahwa drama tersebut sebenarnya adalah dark comedy.

Serta set tahun dan latar cerita yang digunakan bukanlah gerakan demokrasi, melainkan situasi politik pemilihan presiden tahun 1987.

Baca Juga: Terduga Teroris yang Masuk Ke Mabes Polri Tampak Berpakaian Serba Hitam

Namun, para netizen Korea berpendapat lain, mereka meminta JTBC untuk membatalkan jadwal penayangan drakor 'Snowdrop' karena khawatir dengan sinopsis yang berlatar belakang sejarah.

Mereka sontak membuat petisi yang meminta tim produksi dan tim penayangan 'Snowdrop' dihentikan.

Bahkan, petisi yang mereka buat saat ini mencapai lebih dari 96.000 suara.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Kstarlive


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x