Batik Kasumedangan Merambah Pasar Internasional

- 13 November 2023, 22:04 WIB
Nafira Batik Kasumedangan, yang berlokasi di Dusun Neglasari RT 05 RW 04, Desa Sukamaju, Kecamatan Rancakalong, terus menunjukkan eksistensinya.
Nafira Batik Kasumedangan, yang berlokasi di Dusun Neglasari RT 05 RW 04, Desa Sukamaju, Kecamatan Rancakalong, terus menunjukkan eksistensinya. /FOTO: sumedangkab..go.id

 

SUMEDANG BAGUS - Nafira Batik Kasumedangan, yang berlokasi di Dusun Neglasari RT 05 RW 04, Desa Sukamaju, Kecamatan Rancakalong, terus menunjukkan eksistensinya. Sebagai salah satu produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kreatif, bisnis ini telah berdiri sejak tahun 2010 dengan mengangkat ciri khas Sumedang, dan kini semakin dikenal di berbagai daerah di Indonesia.

Hj. Nafisa Sariningsih, pemilik Nafira Batik Kasumedangan, menyatakan bahwa saat ini produknya sudah merambah pasar internasional, melalui kegiatan pameran UMKM dan jaringan bisnis, seperti di Malaysia, Singapura, Korea, Uni Emirat Arab, bahkan hingga Eropa.

"Perkembangannya selain di Sumedang tentunya sudah se-Indonesia, karena kan sering dibawa ke pameran oleh relasi, seperti ke Malaysia, Korea, Dubai (UEA), dan beberapa negara Eropa," kata Nafisa, Senin, 13 November 2023, dikutip dari sumedangkab.go. id.

Nafira Batik Kasumedangan saat ini telah menghasilkan sebanyak 60 motif batik, di mana delapan di antaranya telah mendapatkan hak paten melalui Peraturan Bupati (Perbup). Motif-motif yang telah dipatenkan ini antara lain Lingga, Mahkota Binokasih, Kembang Wijayakusumah, Hanjuang, Manuk Julang, Bunga Teratai, dan masih banyak lagi. Hak paten ini memberikan perlindungan hukum terhadap keaslian dan keunikan motif batik, menjadikannya lebih eksklusif dan bernilai tinggi.

Baca Juga: Pemerintah Tingkatkan Pelayanan Inseminasi Buatan


"Motifnya yang sudah di Perbup ada 8, tapi kalau kreasi, kami banyak. Karena mungkin semua yang bagus dipakai motif, termasuk motif tahu. Saya sendiri sudah produksi yang udah dibuat cap itu hampir 60," ucapnya,dikutip dari sumedangkab.go. id.

Hj. Nafisa Sariningsih menjelaskan bahwa Nafira Batik Kasumedangan menjual produknya melalui penjualan offline dan online. Proses pembuatan batik dilakukan dengan metode batik tulis, cap, maupun kombinasi antara batik tulis dan cap. Dengan melibatkan tenaga kerja dari masyarakat sekitar, Nafira Batik berhasil mencapai omset sebesar Rp 120 juta per bulan. Keberhasilan ini tidak hanya berkontribusi pada perkembangan UMKM lokal, tetapi juga memperkuat citra dan eksistensi batik Sumedang di pasar nasional dan internasional.***


 

Editor: Helmi Surya

Sumber: sumedangkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x