Soal Sesar Lembang, BMKG: Kapan Terjadi dan Besar Magnitudo Belum Bisa Diprediksi

26 Januari 2021, 20:00 WIB
BMKG Bandung berikan penjelasan soal berita yang bikin heboh warga, terkait potensi gempa Sesar Lembang /BMKG Bandung.

PR SUMEDANG – Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menanggapi isu terkini perihal bencana gempa bumi dengan magnitudo besar di area Sesar Lembang yang akan terjadi pada tahun 2021.

Pasalnya, kabar tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat, khususnya warga yang berada di area Sesar Lembang, Bandung.

Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Sumedang.com dari laman resmi BMKG Bandung pada Selasa, 26 Januari 2021, BMKG menyampaikan bahwa berita tersebut tidak benar.

Baca Juga: Canggih, Startup Jerman 'Wingcopter' Gunakan Drone untuk Lakukan Distribusi Vaksin Covid-19 Lewat Udara

Gempabumi belum dapat diprediksi, sehingga informasi bahwa tahun 2021 Sesar Lembang akan melepaskan energi yang dikumpulkan sejak 2012 adalah informasi hoaks (tidak benar),” kata BMKG Bandung memberi penjelasan.

Dengan beredarnya isu yang meresahkan masyarakat, Pihak BMKG memberi informasi atau pengetahuan kepada masyarakat terkait Sesar Lembang.

Sesar Lembang, tutur BMKG Bandung, merupakan sesar aktif dengan panjang sekira 25 hingga 29 km yang terbagi menjadi tiga segmen.

Baca Juga: Cegah Covid-19, Restoran di Dubai Beri Diskon untuk Pengunjung yang Sudah Divaksinasi

Disebutkan, berdasarkan kajian paleoseismik Sesar Lembang mengalami pelepasan energi (gempa bumi) pada tahun 1600.

Pihak BMKG juga mengungkapkan besar magnitudo maksimum jika terjadi gempa bumi Sesar Lembang.

Jika tiga segmen sesar Lembang bergerak secara bersamaan akan menimbulkan gempa bumi dengan kekuatan maksimum sekira 6,8-6,9 Mw,” kata BMKG menjelaskan.

Baca Juga: Fenomena Astronomi Langka: Bulan Purnama Akan Sejajar dengan Ka'bah pada Kamis 28 Januari 2021

Hingga saat ini, kata BMKG, aktivitas gempa bumi terakhir yang terekam seismograf BMKG pada tahun 2010 hingga 2012 yaitu sebanyak empat belas kejadian.

Dijelaskan, dari empat belas kejadian tersebut hanya satu gempabumi yang dapat dirasakan yaitu pada 28 Agustus 2011.

Sesar Lembang memiliki potensi kegempaan, tetapi kapan terjadi dan besar magnitudo belum bisa diprediksi,” tuturnya menjelaskan.

Baca Juga: Geram dengan Serangan Netizen di Medsos, dr.Tirta: Saya Sudah Masuk Titik Didih

Menurut BMKG, potensi kekuatan gempa maksimum dapat diketahui, tetapi energi yang dihasilkan bisa saja hanya 40 atau 50 persen dari energi maksimum.

Itulah penjelasan dari Pihak BMKG Bandung terkait isu gempa bumi Sesar Lembang yang menggemparkan masyarakat saat ini.**

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler