Asal Usul Es Cendol Elizabeth yang Legendaris

- 17 Maret 2024, 11:29 WIB
Es Cendol Elizabeth yang legendaris
Es Cendol Elizabeth yang legendaris /Humas Kota Bandung

SUMEDANG BAGUS -- Siapa yang tak kenal dengan Es Cendol Elizabeth. Es Cendol tersebut seakan-akan menjadi salah satu kuliner khas Kota Bandung yang seringkali diburu untuk melepaskan haus atau dahaga.

Es Cendol Elizabeth merupakan salah satu kuliner (minuman) legendaris yang dirintis oleh H. Rohman sejak 1972 di Kota Bandung. Bermula dari gerobak keliling yang mangkal di depan rumah bu Eli (Toko Tas Elizabeth) hingga akhirnya menjadi Es Cendol Elizabeth.

Baca Juga: Satu Lagi Destinasi Wisata Kuliner di Sumedang ini Sate Stadion

Anak kedua H. Rohman (pemilik es cendol Elizabeth), Nur Hidayah menceritakan sejarah dan perjalanan es cendol Elizabeth milik orang tuanya. “Bapak (H. Rohman) dulu sudah merintis berjualan es cendol sejak tahun 1972. Saat itu bapak masih menggunakan gerobak keliling,” kata Nur Hidayah.

Sekira tahun 1980, H. Rohman yang masih menggunakan gerobak sering mangkal di depan rumah Eli. “Bu Eli yang saat itu masih bekerja di toko tas, sering menitipkan tas reject kepada Rohman,” ujar Nur.

Hingga akhirnya rumah Eli menjadi toko tas dan berdiri plang toko tas Elizabeth, Rohman masih berjualan es cendol. “Ketika ada yang memesan cendol, Rohman yang kurang lancar dalam membaca dan menulis, meminta tolong ke Eli untuk menuliskan pesanannya,” tuturnya.

Uniknya kala itu, Eli yang sering menuliskan pesanan cendol menggunakan bon tas Elizabeth, menyarankan agar nama cendolnya juga Elizabeth. “Inilah asal usul nama Cendol Elizabeth,” ucap Nur Hidayah.

Bahkan saat itu, sekitar tahun 1980 ada momen setiap orang yang membeli tas Elizabeth pasti akan disuguhkan cendol milik H. Rohman. “Kalau sekarang mungkin bisa disebut sebagai welcome drink-nya,” tuturnya.

Kala Ramadan tiba Cendol Elizabeth di depan rumah Eli (Jalan Oto Iskandar Dinata) sering kehabisan stok alias laris. Karena sering kehabisan, ada pembeli yang menanyakan letak pabrik pembuatan Cendol Elizabeth.

Karena memang bukan dari pabrik alias home made, maka Rohman memberikan alamatnya yang di Inhoftank. “Dari sana mulai lah banyak yang datang ke rumah untuk membeli cendol,” katanya.

Sekira tahun 1998 mulai dibangun Es Cendol Elizabeth Pusat yang berada di Jalan Inhoftank Nomor 64. Saat ini, Es Cendol Elizabeth memiliki tiga cabang, satu di Inhoftank, satu di Majalaya dan satu lagi di Tasikmalaya. Selain itu, kini Es Cendol Elizabeth ada di sejumlah mal namanya adalah Es Cendol Queen Elizabeth.

“Kita menjual Cendol Queen Elizabeth khusus perporsi alias cup, kuah santannya diganti dengan susu,” ungkapnya.

Nur Hidayah pun menyatakan, kualitas rasa nomor satu dalam pembuatan Es Cendol Elizabeth. Menurutnya, sejak awal berdiri pihaknya selalu mempertahankan kualitas rasa yang tidak berubah.

Kini, selain cendol, Es Cendol Elizabeth juga menjual es goyobod, batagor kering, baso tahu dan baso yamin. Es cendol tersebut juga memiliki varian toping yaitu nangka dan alpukat.

Es Cendol Elizabeth Pusat buka setiap hari dari pukul 09.00 WIB. Harga makanan kering dimulai dari 20.000-30.000 rupiah, cendol original 7.000 rupiah perporsi gelas, cendol bungkus besar 23.000 rupiah perliter, cendol toping nangka 10.000 rupiah percup dan cendol toping alpukat 12.000 rupiah percup.***

Editor: B. Hartati

Sumber: Humas Kota Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah