Nila, Ikan dengan Segudang Kandungan Gizi

- 2 Februari 2024, 15:46 WIB
Budi daya ikan nila
Budi daya ikan nila /eFishery

SUMEDANG BAGUS -- Indonesia kaya akan potensi kelautan. Banyak komoditas ikan baik yang hidup di air tawar maupun air laut yang bisa hidup dan berkembangbiak di Indonesia, salah satunya ikan nila 

Sejak dulu, ikan nila telah menjadi salah satu bahan makanan yang populer di Indonesia. Nila juga merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang banyak digemari,karena harganya yang cukup terjangkau dan mudah didapat. Selain itu, ikan nila menjadi sumber protein yang dipilih masyarakat karena dagingnya yang lembut dan gurih, serta kandungan gizinya memiliki manfaat yang menguntungkan bagi kesehatan.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Ingatkan Pentingnya Pemeriksaan Gizi Anak untuk Cegah Stunting

Menurut seorang ahli gizi, Qonita Rachmah S.Gz., M.Sc., kandungan gizi ikan nila baik untuk semua umur dan mencegah dampak negatif polusi udara. Ikan nila adalah salah satu ikan yang memiliki tekstur sangat lembut dan duri yang minim sehingga cocok diberikan untuk anak kecil. Apalagi, kandungan selenium ikan nila memenuhi 100% kebutuhan selenium bagi bayi usia 6-11 bulan.

"Jika khawatir dengan duri, maka sebelumkonsumsi bisa terlebih dahulu dipresto maupun dikukus atau dipepes," ujar Qonita.

Kandungan gizi ikan nila belum terdapat pada database makanan Indonesia. Tapi, berdasarkan database makanan Amerika, kandungan gizi ikan nila per 100 gram yaitu 96 kalori energi, 20 gram protein, 1.7 gram lemak, 10 mg kalsium, 203 mg kalium, 170 mg fosfor, 41.8 gram selenium, 27mg magnesium, 3.9 mg niasin (vitamin B3), dan 24 µg asam folat1. 

Beberapa studi menunjukkan jika mikronutrien satu ini ternyata juga dapat membantu mencegah terjadinya berbagai jenis kanker seperti kanker paru, kolorektal, kandung kemih, dan kanker prostat. Selain itu, selenium juga berfungsimencegah penurunan fungsi kognitif; baik diberikan untuk lansia yang mengalami penurunan kognitif akibat proses penuaan (aging).

"Yang tidak kalah pentingnya, selenium juga merupakan mineral yang penting untuk membunuh radikal-radikal bebas dalam tubuh yang menyebabkan stres oksidatif,” kata Qonita.

Selain itu, ketika polusi udara meningkat dan menyebabkan kenaikan radikal bebas, mengonsumsi ikan nila sebanyak dua hingga tiga kali dalam seminggu bisa mencegah dampak negatif dari polusi udara tersebut

Halaman:

Editor: B. Hartati

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah