Kolaborasi Rumah Batik Komar dengan ITB,ITSB, dan UM Bandung Lahirkan Inovasi dalam Seni Batik Pendulum

- 17 Desember 2023, 19:05 WIB
Maestro Batik, Komarudin Kudiya memeragakan cara membuat batik menggunakan pendulum dan dinamainya Batik Pendulum di Rumah Batik Komar Jalan Cigadung Raya Timur Kota Bandung.
Maestro Batik, Komarudin Kudiya memeragakan cara membuat batik menggunakan pendulum dan dinamainya Batik Pendulum di Rumah Batik Komar Jalan Cigadung Raya Timur Kota Bandung. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

Meskipun teknik menggambar dengan pendulum berisi cat adalah teknik yang sudah lama dikenal dalam dunia seni, membatik dengan teknik pendulum merupakan tantangan besar. Malam batik dalam corong sangat cepat mendingin, sehingga aliran malam dengan cepat tersumbat. Bentuk corong dan pilihan bahan tali pendulum juga mempengaruhi kualitas curahan malam pada kain.

Pemahaman perupa terhadap pergerakan pendulum juga menentukan pola batik yang dihasilkan. Karena itu, Komar terus bereksplorasi hingga mendapatkan bentuk corong, bahan tali, hingga ramuan malam batik yang cocok digunakan untuk teknik batik pendulum.

"Selain teknik pergerakan pendulum, warna juga merupakan elemen penting dalam Batik Pendulum. Komar bereksperimen dengan palet warna untuk menciptakan gradasi dan kontras," ungkap Komarudin.

Dalam beberapa karya Batik Pendulum, Komar bahkan menggabungkan hingga 32 warna untuk menciptakan perpaduan warna yang memukau. Ketekunan tersebut menjadikan Batik Pendulum salah satu representasi terbaik dari seni batik Indonesia, yang menggabungkan tradisi dengan inovasi.

Namun, bukan Komarudin Kudiya namanya jika berpuas diri dengan pencapaian saat ini. Dalam rangka untuk terus berkembang dan memperkaya seni ini, Komar menjalin kolaborasi “Pengembangan Mesin Batik Pendulum dengan Teknologi Industri 4.0” dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) dan Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung yang diwadahi oleh Program Matching Fund Kedaireka 2023.

Sinergi Kreativitas: Batik Pendulum dan Teknologi

Kolaborasi tersebut mensinergikan seni tradisional dengan teknologi modern. Melalui kerjasama itu, tim ITB yang dimotori Ir. Estiyanti Ekawati, MT Ph.D dan Dr. Ir. Eko Mursito Budi MT serta ITSB yang dimotori Ely Aprilia, S.Si., M.Si.mengembangkan mesin batik pendulum otomatis yang mendukung kreativitas perupa Batik Pendulum untuk berproduksi massal.

Mesin Batik Pendulum otomatis tersebut merupakan dukungan besar dalam produksi batik. Proses pembuatan Batik Pendulum secara manual yang tidak bisa diulang, kini bisa dirancang lebih dahulu dan produksinya diulang. Uniknya, mesin batik tersebut memberikan kejutan-kejutan artistik pada proses pembatikan yang membuat produknya menjadi istimewa.

Mesin batik yang dikembangkan ITB terdiri dari empat mesin yang menarik ulur empat tali untuk menggerakkan corong berisi malam batik, yang dikenal sebagai tipe mesin Cable Driven Parallel Robot (CDPR). Dalam penggunaan mesin tersebut, perupa dapat menggambar dan mengkomposisi pola sirkular pada sebuah tablet.

Perangkat lunak yang melayani penggambaran tersebut kemudian mengirim data gambar ke mesin CDPR. Selanjutnya mesin itu menggambar pola tersebut melalui pergerakan corong berisi malam batik.

Halaman:

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah