SUMEDANGKLIK - Ketegangan yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina menjadi pemicu sebagian besar cryptocurrency mengalami penurunan.
Penurungan Bitcoin (BTC) dan cryptocurrency lainnya sudah terjadi sejak Jumat 11 Februari 2022. Hal ini dikarenakan para investor bereaksi atas risiko geopolitik antar kedua negara tersebut.
Meski pada Jumat kemarin Presiden AS Joe Biden telah memerintahkan pasukan militernya untuk segera meninggalkan Ukraina akibat adanya latihan militer yang dilakukan oleh Rusia di perbatasan, namun pengaruh terhadap pasar tidak bergitu berdampak.
"Kemungkinan harga Bitcoin akan bergerak ke celah penurunan atau tepatnya di level $38.500," kata Jason Pagoulatos, seorang analis di Delphi Digital, sebuah perusahaan riset crypto, dikutip dari CoinDesk Sabtu 12 Februari 2022.
Bitcoin (BTC) turun sebanyak 5% selama 24 jam terakhir. Sementara Ethereum (ETH) mengalami penurunan hingga 4% disusul Solana (SOL) hingga 7%. Pasar akhirnya stabil kemudian di hari pembukaan pasar sesi New York.
Indikator teknikal sebetulnya terlihat netral untuk Bitcoin. Area support (dukungan) berada di kisaran $35.000-$40.000 dengan area resisten pada $46.000.
Editor: R Wisnu Saputra
Sumber: CoinDesk