Marciano Norman: Tahun 2024 Penting untuk Olahraga Prestasi Nasional

- 11 Januari 2024, 12:28 WIB
Ketua KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman memimpin rapat pleno pengurus masa bakti 2023-2027
Ketua KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman memimpin rapat pleno pengurus masa bakti 2023-2027 /koni.or.id/

SUMEDANG BAGUS - Bertempat di ruang Rapat Lukman Niode kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Ketua KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman memimpin rapat pleno pengurus masa bakti 2023-2027. Ditegaskan bahwa tahun 2024 merupakan masa penting untuk olahraga prestasi nasional yang dikelola KONI Pusat.

“2024 ini adalah tahun yang sangat-sangat penting untuk KONI Pusat karena pada tahun ini, pada bulan September akan ada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 di Aceh – Sumatera Utara, yang selalu kita banggakan bahwa ini PON pertama dua provinsi dan pertama diikuti 38 provinsi sebagai pesertanya,” kata Ketum KONI Pusat mengawali rapat.

Berbagai langkah dalam rangka mempersiapkan PON XXI terus dilakukan tanpa henti. “Berbagai rangkaian menuju PON ini telah berjalan semenjak tahun 2023 dan sebelumnya. Alhamdulillah sekarang kita masuk tahap di 2024. Kemarin saya menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang bagaimana cara pendaftaran untuk peserta,” jelas Marciano.

Baca Juga: Mulai Berlatih Kembali, Kebugaran Pemain Persib Terjaga

Dibahas juga tentang multievent terobosan KONI Pusat guna menambah jumlah kompetisi berkualitas tingkat nasional. “Tahun 2023 kita telah berhasil menyelenggarakan satu event beladiri yaitu Indonesia Martial Art Games (IMAG) I/2023 Bogor-Bekasi, yang itu menjadi salah satu multievent dua tahunannya,” jelasnya.

“Ke depan kita masih punya rencana menyelenggarakan Pekan Olahraga Pantai Nasional yang juga setiap dua tahun, kemudian Pekan Olahraga Indoor Nasional, dan PON Remaja,” sambung Ketum KONI Pusat.

Disinggung juga yang akan menjadi tuan rumah multievent dua tahunan itu adalah kabupaten/kota. Salah satu tujuan multievent KONI Pusat adalah mendorong kualitas pembinaan dari dasar. Alhasil, PON digelar setiap empat tahun, Indonesia memiliki atlet-atlet yang lebih potensial.

Nantinya, PON juga mensyaratkan atlet akan standar tertentu. Misalnya ada minimal waktu untuk atlet-atlet terukur. Jika atlet meraih waktu lebih rendah dari standar yang ditetapkan maka tidak dapat berlaga pada PON.

“PON salah satu tempat untuk prestasi atlet-atlet Indonesia pada SEA Games, Asian Games, Olimpiade, juga meningkat,” terang Ketum KONI Pusat.

Halaman:

Editor: Achmad Wirahadi

Sumber: KONI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah