Bentangkan Spanduk 'STOP WAR' Sebelum Berlaga Melawan Persija, Persib Bandung Mendapat Apresiasi Masyarakat

- 2 Maret 2022, 12:30 WIB
Setelah berpose sebelum laga pertandingan dimulai, pemain Persib membentangkan spanduk bertuliskan 'STOP WAR' sebagai bentuk dukungan moral menyikapi konflik Rusia-Ukraina agar tidak ada lagi perang. Aksi para punggawa ini mendapat apresiasi dari masyarakat.
Setelah berpose sebelum laga pertandingan dimulai, pemain Persib membentangkan spanduk bertuliskan 'STOP WAR' sebagai bentuk dukungan moral menyikapi konflik Rusia-Ukraina agar tidak ada lagi perang. Aksi para punggawa ini mendapat apresiasi dari masyarakat. /Tangkapan layar /

SUMEDANGKLIK – Para punggawa Persib Bandung, menyerukan agar tidak ada lagi perang di tanah Ukraina. Sebuah spanduk bertuliskan ‘STOP WAR’ dibentangkan para pemain Persib sebelum pertandingan duel el clasico Liga 1 melawan Persija, Selasa, 1 Maret 2022 malam.

Pertandingan pun dimenangkan Persib dengan skor 2-0 atas Persija.

Aksi para punggawa Persib Bandung ini pun lantas mendapat apresiasi masyarakat. Spanduk seruan agar tidak berlanjutnya lagi perang ini dianggap sebagai bentuk dukungan moral di tengah konflik Rusia – Ukraina.

Baca Juga: Banjir Rendam Permukiman Warga di 16 Desa. Sebanyak 1165 Keluarga di Pandeglang Banten Mengungsi

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi NasDem asal Bandung, Muhammad Farhan menilai kemenangan Persib Bandung jadi momentum dukungan moral bagi kancah Internasional yang tengah berkecamuk. Tidak dimungkiri, perang Rusia Ukraina berdampak sosial kepada warga negara Indonesia (WNI) yang berada di negara tersebut.

"Pesan damai bisa datang dari mana saja. Sebagai klub besar dengan pendukung jutaan, Persib mengajak kita semua untuk tidak terjebak dalam angkara nafsu untuk berseteru, tapi justru berkompetisi dalam damai," ujar Farhan, Rabu 2 Maret 2022.

Farhan menilai, dorongan moral ini harus jadi momentum bagi kedua negara untuk berunding meredam situasi. "Pemimpin kedua negara diharapkan tidak menutup mata dan telinga atas berbagai desakan dan imbauan internasional untuk menyudahi perang, seperti desakan dari majelis umum PBB,"

Baca Juga: 6 Deretan Pasukan Khusus Terbaik dan Paling Mematikan di Dunia, Salah Satunya Kopassus TNI AD

Menurutnya, perang berkepanjangan di Eropa Timur ini bisa mengganggu produksi dan suplai gas menuju Eropa Barat yang merupakan konsumen gas terbesar dunia. "Kalau sampai itu terjadi maka harga gas Dunia akan melonjak dan mempengaruhi kebutuhan gas rumah tangga di Indonesia," ucap dia.

Halaman:

Editor: Ecep Sukirman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah