Badan Geologi Identifikasi Potensi Sumber Daya Carbon Dioxide Storage di Pulau Jawa Capai 1224 Giga Ton CO2

- 1 Maret 2024, 21:22 WIB
Konpres Badan Geologi tentang CCS
Konpres Badan Geologi tentang CCS /B. Hartati/

"Produksi yang tercatat pada tahun 2022 adalah sekitar 700 juta ton pertahun dan itu kita sedang mencari tempat-tempat untuk menjadi storage. Tentu, parameter-parameternya masih banyak yang harus diturunkan karena tidak semata-mata suatu cekungan punya potensi pasti bisa langsung diterapkan di situ, karena banyak hal yang harus menjadi pertimbangan, terutama jarak cekungan tersebut dari emiternya kira-kira ekonomis atau tidak. Kemudian berapa kedalaman air tanah di cekungan tersebut. Nanti kira-kira seandainya CO2 itu diinjeksi ke situ bakal mencemari atau tidak," ujar Edi, pada Jumat 1 Maret 2024.

Edi juga menyatakan, hingga saat ini storage-storage di cekungan yang diidentifkasinya belum berproduksi. Saat ini di Indonesia baru ada percobaan depleated reservoir di Jatibarang Cirebon yang recoverynya sekira 20 hingga 30 persen.

Tahun ini, Badan Geologi tengah menyelidiki pitensi CCS di Pulau Sumatera diantaranya Cekungan Bengkulu, Cekungan Rawas, Cekungan Mengkarang, Cekungan Mentawai, Cekungan Ombilin, Cekungan Batang Natal, Cekungan Sibolga, dan Cekungan Woyla. Edi berharap, tahun ini ke-8 cekungan tersebut bisa seluruhnya tercover pada tahun ini sehingga tahun 2025 pihaknya bisa menyelidiki CCS di Pulau Kalimantan.

Untuk bisa digunakan, cekungan-cekungan yang telah diinventarisasi oleh Badan Geologi akan diselidiki kembali agar sesuai dengan syarat-syarat tertentu, diantaranya, memiliki potensi storage yang besar, berada di bawah muka air tanah karena khawatir akan mencemari air tanah.

Selain itu, cekungan tersebut harus tidak berada di daerah yang memiliki kegempaan yang aktif karena dikhawatirkan terjadi fraktur atau bocor. Cekungan tersebut pun harus dekat dengan emiter yaitu penghasil emisi yang besar.

"Cekungan tersebut pun harus dekat dengan emiter kayak PLTU, pabrik-pabrik begitu. Kemudian fasilitas trasnportasi untuk CO2-nya sudah tersedia. itu akan membuat nilai keekonomiannya meningkat. dibanding ketika misal difrontier harus bangun fasilitas untuk mengalirkan CO2-nya kan menjadi mahal. Itu jadi parameter-parameter yang harus dipertimbangkan," tutur Edi.

Edi pun menegaskan, lokasi CCS harus di rongga di dalam batuan berpori. Batuan berpori tersebut bisa berupa batu pasir ataupun batu glamping.***

Halaman:

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah