Network
SUMEDANG BAGUS - Ditjen Pajak dan Bea Cukai mendapat sorotan akibat kasus-kasus yang mendera para pegawainya. Berawal dari kasus yang melibatkan Rafael Alun Trisambodo,diikuti pamer harta di medsos yang dilakukan oleh dengan Kepala Kantor Bea Cukai Jogjakarta Eko Darmanto.
Sekarang, kedua lembaga ini mendapatkan tekanan dan sorotan dari publik secara luas. Pasca penemuan transaksi janggal milik Rafael Alun trisambodo senilai Rp500 miliar, terbaru ada temuan transaksi mencurigakan senilai ratusan triliun rupiah di lembaga pimpinan Sri Mulyani tersebut.
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD mengaku mendapat laporan terjadi pergerakan mencurigakan sebesar Rp300 triliun. "Saya sudah dapat laporan ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp300 T di lingkungan Kementerian Keuangan," kata Mahfud. Dari jumlah tersebut, mayoritas berada di dua lembaga Kementerian Keuangan.
Baca Juga: Seri Pamungkas, Siapa Berhak Ke Grand Final
Temuan sebesar Rp300 triliun ini diluar temuan PPATK terhadap 40 rekening Rafael Alun Trisambodo yang dibekukan senilai Rp500 miliar. Mahfud menemukan data itu dalam kapasitasnya sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Selain dirinya, ada juga Menkeu Sri Mulyani dalam tim itu sebagai anggota. Kemudian ada Ketua PPATK Ivan Yustiavandana sebagai sekretaris tim.
Baca Juga: Menang Atas Gresik, Bandung bjb Tandamata Pastikan Tiket ke Grand Final
Hasil temuan ini perlu disampaikan kepada publik. Sebab pada zaman sekarang, orang tidak bisa menyembunyikan sesuatu. Temuan ini tetap saja bisa bocor ke publik walaupun dirinya tidak menyampaikan. Hal ini juga sebagai upaya mendahului berita hoaks yang bisa saja muncul terkait kabar tersebut.***
