Penguatan Pengurangan Risiko dalam Penanggulangan Bencana di Indonesia

- 22 Februari 2022, 17:30 WIB
Deputi Bidang Pencegahan BNPB menegaskan unruk penguatan pengurangan risiko dalam penanggulangan bencana
Deputi Bidang Pencegahan BNPB menegaskan unruk penguatan pengurangan risiko dalam penanggulangan bencana /dok. BNPB

SUMEDANGKLIK - Pada tahun 2020-2021 Indonesia dihadapkan pada tantangan penanggulangan bencana yang diakibatkan faktor alam dan nonalam, penyebaran virus Covid-19. Data BNPB pada 2021 lalu menyebutkan 5.402 kejadian bencana dengan lebih 99 persen merupakan bencana hidrometeorologi.

Melihat frekuensi bencana yang cenderung meningkat ini, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi menekankan penguatan upaya pada fase prabencana, khususnya pengurangan risiko bencana.

Menurut Prasinta, dengan bertambahnya frekuensi dan intensitas bencana setiap tahun, pengetahuan masyarakat tentang potensi risiko menjadi mutlak untuk ditingkatkan.

Baca Juga: Seorang Janda di Bandung Dirampok Lalu Diperkosa Secara Bergilir, Pelaku Berhasil Dihadiahi Timah Panas

“Sosialisasi, edukasi dan kesiapsiagaan menjadi kunci bagi pengurangan risiko bencana di masa depan,” ujar Prasinta Dewi dalam pengantar Sidang Komisi Bidang Prabencana hari pertama Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2022 di Tangerang, Banten, Selasa, 22 Februari 2022.

Tantangan penanggulangan bencana yang semakin kompleks menuntut lembaga penanggulangan bencana untuk bekerja  lebih ekstra.

Prasinta menjelaskan dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2020 tentang Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) Tahun 2020-2044 ini menjadi pedoman bersama untuk kementerian/lembaga, TNI, Polri dan pemerintah daerah.

Baca Juga: Jualan Cilok dengan Seragam Pilot, Warga Bandung Ini Viral di TikTok. Sandiaga Uno: Marketing Tingkat Dewa!

Ia menambahkan visi RIPB tahun 2020-2044 adalah mewujudkan Indonesia tangguh bencana untuk pembangunan berkelanjutan. Tangguh bencana bermakna bahwa Indonesia mampu menahan, menyerap, beradaptasi, dan memulihkan diri dari akibat bencana dan perubahan iklim secara tepat waktu, efektif, dan efisien.

Halaman:

Editor: Ecep Sukirman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x