Dua Tersangka Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Diduga dari Jaringan Radikal

- 28 Maret 2021, 21:03 WIB
Konferensi Pers Kadiv Humas Polri, Irjen. Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono, S.I.K., M.Si., terkait aksi dugaan bom bunuh diri  di Gereja Katedral Makassar
Konferensi Pers Kadiv Humas Polri, Irjen. Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono, S.I.K., M.Si., terkait aksi dugaan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar /tribratanews.polri.go.id/

Rekaman kamera keamanan menunjukkan ledakan yang berkepul asap dan puing-puing berhamburan ke tengah jalan.

Baca Juga: Polisi Umumkan Korban Ledakan Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar, Irjen Argo: Rata-Rata Luka Bakar

Ansyaad Mbai, mantan kepala Badan Penanggulangan Terorisme Nasional, mengatakan para pelaku kemungkinan merupakan bagian dari kelompok yang sama yang bertanggung jawab atas pemboman di Jolo, Filipina, pada tahun 2020.

“Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka masih eksis dan menggunakan ini untuk menyebarkan kelompok mereka dan merekrut anggota baru,” katanya.

Polisi menyalahkan kelompok Jamaah Ansharut Daulah yang diilhami ISIS atas serangan bunuh diri pada 2018 di gereja-gereja dan sebuah pos polisi di kota Surabaya yang menewaskan lebih dari 30 orang.

Baca Juga: Malam Nisfu Sya'ban, Berikut Tata Cara dan Niat Bacaan Sholat Sunnahnya

Makassar, kota terbesar di Sulawesi, mencerminkan susunan religius Indonesia, negara mayoritas Muslim terbesar di dunia dengan minoritas Kristen yang substansial dan pengikut agama lain.

"Apapun motifnya, tindakan ini tidak dibenarkan oleh agama apapun karena merugikan tidak hanya satu orang tetapi orang lain juga," kata Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama Indonesia, dalam sebuah pernyataan.

Gomar Gultom, ketua Majelis Gereja Indonesia, menggambarkan serangan itu sebagai "insiden kejam" ketika umat Kristiani merayakan Minggu Palma, dan mendesak orang-orang untuk tetap tenang dan mempercayai pihak berwenang.

Baca Juga: Polisi Umumkan Korban Ledakan Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar, Irjen Argo: Rata-Rata Luka Bakar

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah