Tak Pernah Dapat Bantuan Pemerintah, Kakek Biyok Memiliki Uang Berkarung-karung dari Cuci Piring

- 6 Maret 2021, 12:12 WIB
Uang dalam karung milik Kakek Biyok yang capai Rp81 juta.*
Uang dalam karung milik Kakek Biyok yang capai Rp81 juta.* /Humas Pemkot Payakumbuh/ANTARA

PR SUMEDANG – Cerita Inspiratif datang dari warga Padang Kadudak, Kelurahan Togo Koto Diate, Kecamatan Payakumbuh Utara, Sumatera Barat.

Seorang kakek penyandang tunarungu bernama Palyuri atau yang lebih akrab disapa Biyok merupakan sosok yang ringan tangan dan suka menolong sesama.

Biyok berprofesi sebagai pencuci piring di tempat warga yang menggelar pesta pernikahan. Selain itu, ia juga kerap membantu membersihkan halaman warga setempat.

Baca Juga: Resmi Gantikan Ji Soo Jadi On Dal, Berikut 5 Fakta Menarik Tentang Aktor Na In Woo

Dengan kebaikannya tersebut tidak sedikit warga yang memberikan Biyok sejumlah uang. Uang yang ia dapatkan kemudian di simpan di rumah untuk di kumpulkan.

Dikutip PikiranRakyat-Sumedang.com dari laman Antara, pemerintah setempat mendapatkan informasi bahwa Biyok tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Padahal, kondisi hidupnya susah dan merupakan penyandang disabilitas.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihak kelurahan langsung mendatangi kediaman Biyok untuk memastikan kebernaran dari informasi tersebut.

Baca Juga: Mudah! Berikut Syarat dan Ketentuan Mengganti Foto KTP Elektronik

Namun, setibanya di rumah Biyok, pihak kelurahan memutuskan untuk membersihkan tempat Biyok tersebut karena sudah tidak terawat.

Saat membersihkan rumah Biyok, semua yang sedang bergotong royong tersebut kaget dengan penemuan tumpukan uang berbentuk pecahan logam dan kertas.

Semua orang yang ada disana lantas mengumpulkan uang tersebut ke dalam karung. Tak kurang dari sepuluh karung uang berhasil dikumpulkan.

Baca Juga: Jadwal Acara TV RCTI Hari Ini Sabtu, 6 Maret 2021, Ada Kelanjutan Sinetron Ikatan Cinta

Pengumpulan dan penghitungan uang tersebut memakan waktu selama satu minggu. Setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk keluarga untuk menyimpan uang tersebut dalam bentuk tabungan di bank.

Hal ini dilakukan karena jika disimpan di rumah akan berbahaya bagi Biyok.

“Sebab kalau tidak, akan beresiko terhadap keselamatan dan kenyamanannya. Apalagi Biyok sebelumnya juga pernah mendapatkan perlakuan jahat yang hampir merenggut nyawanya,” ujar Musleiyetti.

Dari semua uang yang berhasil dikumpulkan, tercatat ada Rp177.600.000.  Hasil tersebut tidak termasuk uang yang sudah tidak bisa ditukarkan karena telah di makan rayap. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah