BNPB Imbau Warga di Sekitar Gunung Marapi Siaga Hadapi Potensi Hujan Hingga Minggu

6 April 2024, 11:36 WIB
Kondisi daerah Bukik Batabuah, Kabupaten Agam yang rusak karena banjir lahar dingin Gunung Marapi pada Jumat (5/4) /ANTARAAltas Maulana/

SUMEDANG BAGUS -- Hujan lebat yang turun sekira pukul 16.00 Jumat 5 April 2024, mengakibatkan Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat diterjang banjir bandang. BPBD bersama tim pencarian dan pertolongan pun langsung memantau dan mengevakuasi warga.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, hingga Jumat malam, BNPB masih melakukan koordinasi terhadap dampak banjir bandang yang menerjang wilayah di Kecamatan Canduang dan Sungai Pua. Sejauh ini tidak ada warga yang melakukan pengungsian. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam pun telah berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan terkait potensi dampak banjir bandang terhadap warganya.

Baca Juga: Badan Geologi Mengimbau agar Masyarakat Menjauh dari Aliran Sungai yang Berhulu di Puncak Marapi

"Pemantauan sementara arus deras air menyasar akses jalan di Nagari Sungai Pua. Hingga kini belum ada laporan dampak lain, terhadap korban jiwa atau pun kerusakan bangunan," ujar Abdul Muhari dalam keterangan pers tertulis.

Tiga hari sebelumnya, tepatnya Selasa 2 April 2024, wilayah Agam juga terdampak bencana hidrometeorologi basah berupa banjir. Tapi, genangan banjir yang menerjang Kecamatan Banuhampu dan Ampek Angkek telah surut.

Hingga Minggu 7 April 2024, wilayah Sumatera Barat masih berpotensi hujan dengan intensitas tinggi yang disertai petir dan angin kencang. Sedangkan di beberapa wilayah di Kabupaten Agam, hujan ringan hingga petir masih berpotensi terjadi.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap siaga menyikapi potensi hujan tersebut. Mengantisipasi bahaya banjir, keluarga dapat mempersiapkan rencana kesiapsiagaan, seperti memantau potensi hujan di wilayah, melakukan evakuasi mandiri sejak dini dan mempersiapkan tas siaga bencana.

"Jika membutuhkan bantuan evakuasi, warga dapat menghubungi petugas berwenang," tutur Abdul Muhari.

Banjir Lahar Hujan

Sementara itu, banjir lahar hujan terjadi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, pada Jumat petang 5 April 2024, pukul 16.30 WIB. Banjir tersebut membawa material vulkanik dari Gunung Marapi yang dikeluarkan pascaerupsi. Fenomena tersebut terjadi setelah hujan lebat kawasan hulu atau sekitaran puncak gunung Jumat sore.

Pantauan sementara personel BPBD yang ada di lapangan menyebutkan ada gangguan akses jalan negara Bukittinggi – Padang. Fasilitas infrastruktur tersebut berada di wilayah Nagari Aia Angek, Kecamatan X Koto. Dampak kemacetan lalu lintas berlangsung pada akses jalan karena adanya kebijakan buka-tutup.

Banjir terjadi akibat debit air sungai dan drainase meluap. Di samping itu, banjir lahar hujan mengakibatkan kerusakan pada tanggul dan badan jalan.

Mengantisipasi dampak buruk, BPBD telah mengimbau agar masyarakat waspada, khususnya mereka yang tinggal di sekitar sungai yang berhulu dari puncak gunung. Selain itu, instansi terkait membantu dengan pengerahan alat berat untuk membersihkan material dari ruas jalan. Laporan BPBD kabupaten Tanah Datar menyebutkan wilayah desa atau nagari yang terdampak berada di Nagari Aia Angek, Sabu, Sungai Jambu, Lima Kaum dan Sungai Tarab.***

Editor: B. Hartati

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler