Dinamika Industri Nikel di Era Berkelanjutan, Harita Goes to Campus Sampaikan Posisi Penting Indonesia

15 Desember 2023, 16:06 WIB
Dinamika Industri Nikel di Era Berkelanjutan, Harita Goes to Campus Sampaikan Posisi Penting Indonesia /

SUMEDANG BAGUS-Nikel menjadi primadona baru di tengah maraknya transisi dari energi fosil ke energi ramah lingkungan seperti listrik. Nilainya melonjak di pasar global seiring dengan tingginya kebutuhan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap energi ramah lingkungan. Di sisi lain, tantangan untuk mengarusutamakan keberlanjutan dan ESG semakin menguat.

Industri nikel membutuhkan banyak sumber daya manusia unggul untuk bergabung dan mengembangkannya. Ratusan mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) dari berbagai program studi mendapatkan pengetahuan dan wawasan tentang industri nikel dari Harita Nickel di Bale Sawala, Unpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jumat 15 Desember 2023. Acara ini diinisiasi oleh Pusat Karier Unpad dan Pikiran Rakyat.

Kuliah umum bertajuk “Dinamika Industri Nikel di Era Berkelanjutan: Tantangan, Peluang, dan Prospek Karier” itu dibuka oleh Direktur Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad, Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam. Acara ini merupakan rangkaian dari Harita Goes to Campus.

Tampil sebagai pembicara dari Harita Nickel adalah Tonny Gultom (Director of Health, Safety, and Environment), ⁠Latif Supriadi (Community Affairs General Manager), dan ⁠Fajar Herdian Akhzan (Greenfield LTP Sr. Specialist). Bertindak sebagai moderator dalam acara ini, Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat Satrya Graha.

“Cadangan nikel Indonesia adalah yang terbesar di dunia. Jumlahnya mencapai 21 juta ton,” kata Tonny Gultom. Menurut dia, dengan potensi sebesar itu maka Indonesia menjadi negara strategis di dunia sejalan dengan terus meningkatnya permintaan global akan nikel, terutama untuk keperluan industri seperti kendaraan listrik.

Baca Juga: Program Acara Indosiar Sabtu 16 Desember 2023 Cek Jam Tayang Magic 5 dan Link Nonton BRI Liga 1 Persija vs PSS Sleman

Sebelum meningkatnya kebutuhan nikel untuk baterai, sebenarnya nikel telah menunjang banyak hal dan telah mengubah peradaban dunia. Nikel lekat dengan kehidupan sehari-hari sebagai campuran stainless steel untuk peralatan rumah tangga, campuran besi baja untuk bahan konstruksi bangunan hingga rel kereta api.

Menurutnya, Pulau Obi, tempat beroperasinya Harita Nickel adalah sebuah pulau dengan luas sekitar 2.345 kilometer persegi di Provinsi Maluku Utara yang menjadi salah satu tempat penambangan nikel terbesar di Indonesia. Kawasan Industri Obi menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Obyek Vital Nasional (Obvitnas).

Dari Pulau Obi yang terletak di Timur Indonesia, kata Tonny, Harita Nickel berkomitmen melakukan pengembangan industri nikel melalui penerapan teknologi ramah lingkungan dan berkelanjutan. Termasuk mendorong peningkatan kemampuan dan komitmen putra putri bangsa yang berkarya di dalamnya menjadi sumber daya manusia Indonesia yang memiliki kualitas unggul.

Baca Juga: Meningkatkan Kualitas SDM, PTPN I Regional 2 Mengadakan In House Training Pengolahan Teh Hitam bersama Holding Perkebunan Nusantara

Lintas bidang

Industri nikel tak hanya membutuhkan para insinyur pertambangan, tapi juga banyak sumber daya manusia lain dari sejumlah bidang lainnya. Direktur Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad, Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam, menyinggung tentang perlunya ilmu-ilmu lain selain Teknik untuk mendukung pengembangan industri di Indonesia, salah satunya industri nikel. Ia menganggap, kedatangan para praktisi industri ke kampus merupakan momen yang tepat untuk memberikan gambaran tentang dunia kerja setelah mahasiswa lulus nanti.

Menurut Latif Supriadi dari Harita Nickel, banyak sekali sumber daya manusia dari berbagai bidang yang dibutuhkan untuk pengembangan industri nikel. Baik di kantor pusat maupun di wilayah operasional Site Pulau Obi. Kehadiran Harita Nickel di Unpad, menurut dia, adalah upaya untuk memperkenalkan industri nikel dan mendorong generasi muda untuk dapat berkiprah dan berinovasi di industri ini.

“Mahasiswa dari fakultas hukum, ekonomi, pertanian, dan lainnya sangat bisa untuk berkarier di perusahaan nikel. Saya sangat senang karena ratusan mahasiswa Unpad yang hadir ternyata sangat antusias,” kata Latif.

Kehadiran Harita Nickel juga disambut baik oleh Kepala Pusat Karier Unpad, Rosaria Mita Amalia. Menurut dia, kerja sama universitas dengan industri sangat dibutuhkan untuk menyalurkan para alumni Unpad. Selain itu, kerja sama riset juga dapat dilakukan untuk memperkuat ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Hal itu dibenarkan salah seorang mahasiswa Fakultas Teknik Geologi, Maulana Raihansyah. Menurut dia, kehadiran para praktisi industri sangat dibutuhkan untuk mendapatkan gambaran tentang dunia kerja dan penerapan ilmu yang didapat selama perkuliahan. Hal senada diungkapkan Irvina Nur Agustin, mahasiswa Fakultas MIPA.

Ia mengakui bahwa nikel menjadi bahan tambang yang tengah naik daun di kancah global. Ia mengaku tertarik untuk mencoba bekerja di industri nikel jika lulus kuliah kelak.***

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler