5 Orang Meninggal Dunia Imbas Longsor di Tanah Laut, BPBD Beberkan Rincian Korban

17 Januari 2021, 09:30 WIB
Petugas gabungan BPBD Cianjur melakukan proses pencarian korban robohnya bangunan Ponpes Al Madaroh. /Antara/Ahmad Fikri/
PR SUMEDANG - Kabar duka kembali menyelimuti Indonesia, pasalnya banjir besar telah terjadi di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan pada Jumat, 15 Januari 2021.
 
Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Sumedang.com dari laman Antara News pada Minggu, 17 Januari 2021, bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut melaporkan adanya banjir yang masih merendam 6.346 rumah, dengan tinggi muka air 150 hingga 200 sentimeter.
 
Banjir di Kabupaten Tanah Laut tersebut terjadi diketahui akibat hujan dengan intensitas yang tinggi.
 
Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Berikut Lima Kecamatan yang Diguyur Abu Vulkanik 
 
Berdasarkan data yang ada, terdapat 21.990 jiwa warga yang terdampak banjir dan mengungsi di lima titik pengungsian.
 
Selain itu, Kabupaten Tanah Laut pun telah terjadi tanah longsor yang menyebabkan lima orang meninggal dunia pada Sabtu, 16 Januari 2021. 
 
"Tanah longsor terjadi di Desa Guntung Besar dan Gunung Keramaian, Desa Panggung Baru, Kecamatan Pelaihari," ujar Bupati Tanah Laut Sukamta.
 
Baca Juga: Kini Puji Melly Goeslaw Usai Saling Sindir, dr.Tirta: Sampean Top, Udah Kayak di Korea
 
Menurutnya, hingga saat ini tim SAR gabungan dari Pemda dengan dibantu oleh TNI-Polri, Basarnas, dan relawan masih mencari korban yang diperkirakan masih terjebak tanah yang longsor.
 
"Di Gunung Keramaian ada dua orang korbannya, satu selamat dan satunya meninggal, sedangkan diperkirakan satu lagi dan sampai saat ini belum ditemukan," kata Sukamta.
 
Dia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dengan kemungkinan adanya longsor susulan, akibat dari curah hujan yang masih tinggi.
 
Baca Juga: Daftar 5 Kecamatan di Lumajang yang Diguyur Hujan Abu Vulkanik Gunung Semeru, BPBP Lakukan Ini
 
Sementara, Sukamta menjelaskan terkait dua jembatan yang putus akibat dari banjir, saat ini belum dapat diperbaiki lantaran kondisi cuaca yang belum memungkinkan.
 
"Kemarin jembatan Penghubung Kelurahan Angsau dan Kelurahan Pabahanan mau diperbaiki sementara, namun ada pohon tumbang lagi dan oprit jembatan hilang. Saya sudah koordinasi dengan Balai Jalan Wilayah Kalimantan Selatan untuk ditindaklanjuti," ucap Sukamta.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler