Hingga berita ini dibuat, ruas tol Bocimi masih ditutup oleh pihak terkait. Meski begitu, Hendra menyebutkan, tidak ada struktur geologi dan hal major yang lainnya yang dapat membahayakan lebih jauh, karena gerakan tanah tersebut murni karena tingkat kejenuhan air satuan batuan di permukaan dan curah hujan tinggi. Dengan begitu, jalan tol tersebut bisa saja dilalui kembali.
"Apabila sudah ada penanganan dari PT Waskita dan PT Trans Jabar Tol (TJT) selaku penanggung jawab, (jalan tol Bocimi) bisa saja dilalui kembali karena rekayasa geoteknik pasti sudah diterapkan untuk revitalisasi jalan tersebut.
Tidak ada struktur geologi dan hal major yang lainnya yang dapat membahayakan lebih jauh, ini murni karena tingkat kejenuhan air satuan batuan di permukaan dan curah hujan tinggi," ujar Hendra.