Dia pun merasa bangga melihat kondisi saat ini karena banyak generasi muda yang tertarik pada budaya kawih. Menurutnya, di eranya saat itu setiap kali ada pasanggiri tak sebanyak saat ini.
“Saya melihat mulai ada peningkatan dari segi kualitas dan kuantitas. Saya sempat ikut pasanggiri sejak 2004 tapi tak sebanyak saat ini. Saya berterima kasih pada PDI Perjuangan Jawa Barat yang sudah peduli pada lagu-lagu kawih Mang Koko dan generasi seterusnya untuk tetap melestarikan,” katanya.
Peserta yang ikut dalam pasanggiri tersebut ada kategorinya, yakni suara murwa (pemula), suarantara (di antara pemula dan mahir), suara nindya (mahir), dan suara utama (kelas bintang). Sony pun menjelaskan, "Kenapa kelas bintang? Karena memang biasanya pasanggiri itu sudah ketebak juaranya. Maka, peserta yang sudah memperoleh juara 1, 2, dan 3 di tingkat kota/kabupaten dan provinsi itu harus masuk suara utama. Kami menilai peserta yang ikut itu mulai hapalan, notasi, lirik, hingga teknik ngawihan serta gestur dan ekspresi."***