Dermaga apung tersebut merupakan hasil bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan nilai anggaran lebih dari Rp4 miliar. Langkah itu diambil untuk memenuhi permintaan nelayan, terutama yang berada di Kecamatan Tegalbuleud, yang sudah bertahun-tahun berharap agar dibangun dermaga yang memadai.
Baca Juga: Status Geopark UNESCO Kaldera Toba Terancam Dicabut
Kasi Pembinaan dan Pengawasan (Binwas) Pemerintah Kecamatan Tegalbuleud, Leni Nurliah menjelaskan, "Bertahun-tahun nelayan di kecamatan ini menginginkan adanya dermaga yang bisa digunakan untuk pendaratan ikan dan menyandarkan perahu. Dengan dibangunnya dermaga apung ini, impian mereka akhirnya bisa terwujud."
Sebelumnya, nelayan di daerah tersebut harus bergantung pada dermaga bekas perusahaan tambang pasir besi PT Sumber Besi Prima (SBP) di Pantai Kesikurug, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud. Namun, dermaga tersebut telah mengalami kerusakan dan tidak lagi layak digunakan. Karena tidak ada fasilitas lain yang lebih memadai, para nelayan harus membuat sarana penghubung sementara dari bambu.
"Dengan adanya dermaga apung atau paragan ini, nelayan akan jauh lebih mudah dalam beraktivitas, mulai dari menyandarkan perahu, melaut, hingga mendaratkan ikan. Keberadaan dermaga ini, yang pembangunannya dimulai sejak Agustus 2023, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nelayan secara signifikan," tambah Leni Nurliah.
Pembangunan dermaga apung itu merupakan salah satu upaya konkret dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mendukung sektor perikanan di wilayah Sukabumi dan memperbaiki kondisi nelayan setempat. Diharapkan, langkah ini akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir Kabupaten Sukabumi, serta memajukan sektor perikanan di daerah tersebut.***