Pasca 31 orang, 15 Pejabat Al Zaytun Nyatakan Kembali ke NKRI

- 28 Agustus 2023, 16:34 WIB
Ponpes Al Zaytun. Ini 3 Skema Calon Pengelola Al Zaytun Pasca Panji Gumilang Ditahan Bareskrim.*
Ponpes Al Zaytun. Ini 3 Skema Calon Pengelola Al Zaytun Pasca Panji Gumilang Ditahan Bareskrim.* /Ma'had Al-Zaytun

SUMEDANG BAGUS -- Setidaknya 31 pejabat Negara Islam (NII) yang dibentuk di Pesantren Al Zaytun Indramayu sudah mengikrarkan untuk insaf dan kembali ke NKRI,

Gubernur Jabar Ridwan Kamil pun mengungkapkan, setidaknya 15 orang pejabat NII lainnya telah menelefon Kesangpol untuk insaf pula.

Baca Juga: Puluhan Pimpinan NII Binaan Panji Gumilang Berikrar Kembali ke NKRI

Menurut Ridwan Kamil, mereka menelefon ke nomor telefon yang dicantumkannya di postingan instagram miliknya beberapa waktu lalu. 

Para pejabat NII tersebut pun dinyatakannya sudah memberikan testimoni jika setiap orang yang dibaiat di Pesantren Al Zaytyn harus mengumpulkan uang. 

"Mereka melakukan testimoni apa adanya. Memang NII masih nyata, polanya pengumpulan dana,.Makannya jangan kaget kalau Al Zaytun punya anggaran belasan triliun rupiah,* ujarnya.

Ridwan Kamil juga mengungkapkan, para pejabat NII yang sudah insaf tersebut menyatakan akan mengajak struktur lainnya untuk kembali ke NKRI.

Tapi, Gubernur yang akrab dengan sebutan Kang Emil tersebut menyatakan, dirinya tidak bisa membuka identitas para pejabat NII itu.

"Saya tidak bisa buka identitasnya karena mereka akan mengalami banyak permasalahan sosial. Jadi kita monitor saja secara khusus melalui BIN, BNPT dan Kesbangpol," tuturnya.

Kang Emil pun menjelaskan, berdasarkan pengakuan para pejabat NII yang sudah insaf, masih banyak struktural NII lainnya yanh bermarkas di Al Zaytun. Mereka diperintahkan oleh Panji Gumilang untuk mengumpulkan dana. 

 Menurutnya, alasan para pejabat tersebut kembali ke NKRI yaitu karena mengetahui Al Zaytun tidak sebaik yang mereka bayangkan. Apalagi, Panji Gumilang dituntut 3 perkara, yauty pelecehan agama, korupsi, dan pencucian uang.

Ridwan Kamil pun mengimbau agar masyarakat melawan dan nenolak semua pihak yang memberikan narasi tawaran godaan mengubah ideologi Pancasila menjadi yang lainnya.

"Indikasinya, mereka mulai mengejek pemerintahan, lambang negara dan ideologi. Itu awalnya. Ketemu seperti itu, tolong dilawan," tegasnya.***

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x