Cegah Omicron, Bupati Bandung Terus Genjot Vaksinasi

- 9 Februari 2022, 18:18 WIB
Warga melaksanakan vaksinasi massal di Bekasi. Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, Pemerintah NTB agar meningkatkan pengawasan ketat dikarenakan akan ada kegiatan internasional Moto GP di NTB.*
Warga melaksanakan vaksinasi massal di Bekasi. Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, Pemerintah NTB agar meningkatkan pengawasan ketat dikarenakan akan ada kegiatan internasional Moto GP di NTB.* /Humas BNPB/

SUMEDANGKLIK - Bupati Bandung Dadang Supriatna sebut akan mengikuti aturan dari pemerintah pusat mengenai PPKM level 3.

Dadang menyebut, yang menjadi perhatian saat PPKM level 3 adalah vaksinasi harus segera dilaksanakan, kemudian bagi lansia yang memiliki komorbid diminta untuk tidak keluar rumah dulu, dan yang terakhir adalah harus selalu memakai masker.
 
Saat ini, pihaknya tengah menunggu surat edaran dari Mendagri. Selanjutnya, akan langsung dibuatkan surat edaran dari Bupati Bandung yang berlaku juga buat hotel dan restoran yang ada di Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Wuih... Uang Pecahan Rp75 Ribu Keluaran Bank Indonesia Ternyata Bisa Bikin Kaya Mendadak Lho

 
Dalam PPKM level 3 ini, kata Dadang, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) masih berlangsung dengan kapasitas 50 persen dan siswa wajib divaksin.

Alasannya, menurut Dadang, varian Omricon ini tidak terlalu berbahaya tapi cepat penularannya.
 
“Omicron tidak terlalu berbahaya tapi cepat menularnya. Antisipasi hal itu, kita harus melakukan tracing, kita juga akan melihat penyebaran Omicron di Kabupaten Bandung," ungkap Dadang Supriatna.

"Kalau sudah kelihatan, kita sampling saja dari beberapa sekolah. Misalkan dari jumlah 1.000 hanya ada 10 atau sama sekali tidak ada, ini yang akan menjadi indikator kita kembali ke level 2 atau level 1,” Bupati menambahkan.

Baca Juga: Polisi Mencari Tersangka Kecelakan Mobil yang Tewaskan Anak Gubernur Kalimantan Utara di Pasar Senen
 
Bupati mengaku sempat terjadi kekurangan vaksin Covid-19 di Kabupaten Bandung, hanya tinggal 4.600 dosis.

Sehingga, dirinya langsung berkoordinasi dengan Menkomarves agar segera memenuhi stok vaksin di Kabupaten Bandung.
 
“Saat ini kalau berdasarkan hitungan Paskes sekitar 82 persen, kalau NIK 94 persen,” tutur Dadang.***

Editor: Ecep Sukirman

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah