PR SUMEDANG – Kota Beirut, Lebanon diguncang sebuah ledakan besar pada Selasa, 4 Agustus waktu setempat yang mengakibatkan sejumlah balkon runtuh.
Berdasarkan laporan yang dikutip oleh pikiranrakyat-sumedang.com dari Kantor Berita Antara ledakan itu terjadi di daerah pelabuhan dimana terletak gudang-gudang yang menampung bahan peledak.
"Saya melihat bola api dan asap mengepul di atas Beirut. Orang-orang berteriak dan berlari, berdarah, balkon-balkon beterbangan dari bangunan. Kaca di gedung-gedung tinggi hancur dan jatuh ke jalan," kata seorang saksi mata.
Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19 Pemkot Bandung Sarankan Pelaku UMKM Berjualan Sistem Daring
Seorang saksi mata tersebut mengatakan dirinya melihat asap abu-abu tebal di dekat area pelabuhan dan kemudian mendengar ledakan serta melihat api dan asap hitam.
"Semua jendela di pusat kota hancur dan orang-orang yang terluka berjalan disekitarnya. Ini adalah kekacauan total," ujarnya.
Menurut saksi mata dan sejumlah sumber keamanan setempat, ledakan tersebut sedikitnya menewaskan 10 orang dan menciptakan guncangan ke penjuru ibu kota Lebanon itu, menghancurkan kaca di rumah-rumah penduduk dan menyebabkan balkon apartemen runtuh.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca untuk Wilayah Sumedang dan Sekitarnya Senin, 27 Juli 2020: Cerah Berawan
Sementara itu Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan sebanyak 2.750 ton ammonium nitrat ditimbun selama enam tahun di gudang pelabuhan, lokasi terjadinya ledakan amat massif yang mengguncang ibu kota Beirut tersebut.
Aoun menyebut bahwa penimbunan zat kimia bersifat eksplosif tersebut 'tidak dapat diterima' lantaran dilakukan secara serampangan tanpa memperhatikan aspek keamanan.