Baca Juga: Kim Tae Ri Mangaku Sayang Sosok Na Hee Do di Drakor 'Twenty Five Twenty One'
"-dari film-film lain yang lahir dari buku komik berbagai alam semesta, dan usahanya memberikan Morbius suasana yang samar-samar mulia," tambah kritikan mereka.
"Ini adalah film yang terasa seperti satu putaran besar untuk sesuatu yang lain, bahkan jika kita keluar dengan perasaan bahwa kita telah melihat banyak hal." ungkap mereka.
"Morbius adalah permadani hitam-hitam-hitam-hitam dalam begitu banyak urutan yang secara monokromatik kehilangan minat visual," tulis IGN.com.
Morbius terbang melewati gedung pencakar langit New York City seperti Spider-Man menemukan jaringnya untuk pertama kalinya, tapi tidak ada apa-apa. spektakuler dari udara." tambah mereka.
Baca Juga: Apakah Pingsan Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan dan Dalilnya Disini
Plot, CGI dan adegan pascakredit juga telah menimbulkan banyak dikritik.
Namun sebagai pecinta film marvel rasanya belum puas jika belum menunggu perilisannya sampai ke Indonesia. ***