Inflasi Bulanan Jabar Capai 0,15 Persen Pada Januari 2024

- 1 Februari 2024, 14:20 WIB
Kepala BPS Jabar Marsudijono
Kepala BPS Jabar Marsudijono /Foto/BPS-Jawa Barat

SUMEDANG BAGUS --  Badan Pusat Statistik menyatakan, pada Januari 2024, Jawa Barat mengalami inflasi 0,15 persen secara month to month (mtm) atau year to date (ytd). BPS mencatat, makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil inflasi tertinggi yaitu sebesar 0,06 persen. Namun, sektor transportasi memberikan andil deflasi tertinggi sebesar -0,02 persen.

BPS Jabar mencatat, tomat memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,07 persen. Meski makanan memberikan andil inflasi tertinggi, ternyata BPS pun mencatat, cabai rawit justru memberikan andil deflasi tertinggi yaitu -0,08 persen. Sedangkan bensin sebagai bagian dari sektor yang memberikan andil deflasi tertinggi secara keseluruhan, hanya memberikan andil deflasi -0,03 persen.

Baca Juga: Plh Sekda Jabar Apresiasi Kerja Kolektif Bank Indonesia yang Dorong Kestabilan Ekonomi Jabar

Kepala BPS Jabar, Marsudijono menyatakan, angka inflasi tersebut lebih tinggi daripada nasional karena adanya perubahan cakupan pemantauan yang dilakukan BPS di Jawa Barat, dari hanya 7 kota menjadi ditambah 3 kabupaten. Cakupan pemantauan tersebut adalah di 7 kota yaitu Bogor, Sukabumi, Bandung, Cirebon, Bekasi, Depok, dan Tasikmalaya, serta 3 Kabupaten yaitu Bandung, Majalengka dan Subang.

"Ada posisi inflasi ada juga komoditas yang andilnya deflasi. Kalau saya sampaikan ini penyeimbang. Biasanya kan kalau misalnya harga beras naik, ada penyeimbangnya terutama di hortikultura. Alhamdulilah, pada bulan ini juga ada penyeimbangnya yaitu cabai rawit, cabai merah, telur ayam ras, bensin, dan buncis," tutur Marsudijono.

Sementara itu, secara year on year (yoy) inflasi di Jabar pada Januari 2024 mencapai 3,02 persen. Andil inflasi tertinggi masih diberikan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yaitu sebesar 1,94 persen. Sedangkan andil deflasi tertinggi diberikan oleh kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yaitu sebesar -0.01 persen.

Marsudijono pun mengungkapkan, dari pantauan di 7 kota dan 3 kabupaten di Jabar, inflasi tertinggi yoy pada Januari 2024 terjadi di Kabupaten Subang yaitu sebesar 4,90 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Bandung, yaitu 1,90 persen.***

 

 

Halaman:

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah