Ketua DK LPS Tekankan Pentingnya Gen Z dalam Perekonomian

- 30 November 2023, 22:04 WIB
Ketua DK LPS dan Rektor Unpad di Pimnas ke-36
Ketua DK LPS dan Rektor Unpad di Pimnas ke-36 /Humas LPS

SUMEDANG BAGUS -- Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan kuliah umum di hadapan para mahasiswa yang hadir dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa (Pimnas) ke-36 di Unpad Jatinangor pada Kamis 30 November 2023. Selain itu, ia pun menandatangani Nota Kesepahaman terkait kerja sama di berbagai bidang.

“Pasca COVID-19, jumlah partisipasi kerja terus meningkat, seiring pemulihan ekonomi yang berlangsung. Adik-adik di Unpad juga sebentar lagi akan masuk ke angkatan kerja, inilah momentum terbaik, karena pada saat ini, kalian atau yang akrab disebut Gen Z merupakan generasi yang baru masuk ke angkatan kerja, memulai karir lalu turut berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas ekonomi,” tuturnya saat membuka kuliah umum, di Gedung Rektorat Unpad.

Baca Juga: LPS Jazz Goes To Campus, Upaya Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Menurut Purbaya, usia produktif yang mendominasi jumlah penduduk di Indonesia merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu Indonesia sudah memasuki masa bonus demografi sejak tahun 2012, dengan periode puncak pada tahun 2020 – 2023. "Hal ini ditunjukkan dengan jumlah penduduk usia produktif yaitu 15-64 tahun, yang mencapai dua kali lipat jumlah penduduk non produktif. termasuk di antara penduduk produktif adalah Gen-Z sebanyak 66,74 juta jiwa atau 24,2%,” ujarnya.

Purbaya juga menerangkan tentang pentingnya para Gen Z untuk terus meningkatkan kualitas literasi terutama mengenai ekonomi dan keuangan, pentingnya menabung, cara berinvestasi yang aman dan nyaman dan berbagai tema lainnya. "Tingkat literasi keuangan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat suatu negara. Memang, inklusi dan literasi keuangan di Indonesia telah mengalami kenaikan dari waktu ke waktu, namun peningkatan literasi masih dapat dioptimalkan,” ucapnya.

Ucapan tersebut dilayangkan Purbaya karena merujuk pada survei nasional literasi dan inklusi keuangan (SNLIK) OJK tahun 2022. Berdasarkan survei tersebut, inklusi keuangan Indonesia berada pada level 85,10%, sedangkan literasi keuangan hanya 49,68%.

Purbaya pun menekankan, pihaknya menaruh perhatian besar pada peningkatan human capital. Itu karena  human capital nantinya akan memberikan pengaruh besar pada masa depan suatu bangsa.

Purbaya menegaskan, “Kami sangat concern dengan bonus demografi, semakin tinggi skill dari angkatan kerja di sebuah negara, maka output ekonominya akan semakin besar, dan faktor tersebut akan diisi oleh kalian-kalian yang nanti sebentar lagi akan lulus kuliah dan bekerja. Maka, belajarlah dengan baik, gapailah cita-cita, dan bijaksanalah dalam mengelola keuangan."***

Editor: B. Hartati

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah