OJK Memastikan, Stabilitas Sektor Jasa Keuangan di Jabar Terjaga di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

- 16 November 2023, 20:08 WIB
Media Update Perekonomian Jabar yang digelar OJK dan Bank Indonesia Jabar
Media Update Perekonomian Jabar yang digelar OJK dan Bank Indonesia Jabar /B. Hartati

SUMEDANG BAGUS -- Perekonomian global yang dalam kondisi yang tidak pasti tidak menjatuhkan perekonomian Indonesia, Jabar khususnya. Hal tersebut ditunjukkan oleh data yang dimiliki Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jabar. 

Dari data tersebut, OJK Provinsi Jawa Barat menilai, stabilitas sektor jasa keuangan di Jabar hingga September 2023 tetap terjaga dan resilien. Kinerja keuangan sektor jasa keuangan bertumbuh, indikator prudensial seperti likuiditas memadai, serta profil risiko tercatat terjaga.

Baca Juga: Pemprov Jabar Targetkan 2,2 Juta UMKM di Jawa Barat Sudah Miliki NIB Pada Akhir 2023

Perkembangan Sektor Perbankan

OJK mencatat, pada September 2023, kredit/ pembiayaan perbankan Jawa Barat bertumbuh sebesar 6,85 persen yoy (Agustus 2023: 7,41 persen yoy) menjadi Rp594,95 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor listrik, gas, dan air (66,30 persen yoy), jasa pendidikan (40,00 persen yoy), sosial budaya & hiburan (36,70 persen yoy), jasa kesehatan (18,53 persen yoy) serta real estate persewaan dan jasa perusahaan (17,50 persen yoy). Sedangkan dari perolehan market share, kepemilikan rumah tinggal masih mencatatkan porsi tertinggi sebesar 26,40 persen, diikuti perdagangan 18,50 persen dan pembiayaan multiguna 17,60 persen.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan Jawa Barat pada September 2023 bertumbuh sebesar 3,66 persen yoy (Agustus 2023: 2,97 persen yoy) menjadi sebesar Rp652,97 triliun, dengan porsi tertinggi pada tabungan sebesar 45,90 persen, diikuti deposito 33,70 persen dan giro sebesar 19,50 persen.

OJK mendorong kinerja intermediasi dengan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pembiayaan dan terjaganya likuiditas. Likuiditas industri perbankan Jawa Barat pada September 2023 dalam level yang memadai dengan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 91,11 persen (Agustus 2023: 90,98 persen). Sementara kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 3,49 persen (Agustus 2023: 3,63 persen).

Perbankan Syariah

Beberapa tahun terakhir, tren pertumbuhan perbankan syariah di Jawa Barat mencatatkan kinerja yang lebih tinggi dibanding perbankan konvensional. Pembiayaan perbankan syariah di Jawa Barat per September 2023 mencapai Rp64,08 triliun dan tumbuh 14,57 persen yoy yang ditopang oleh pembiayaan dari Bank Umum Syariah dengan porsi pembiayaan sebesar 63,96 persen, disusul Unit Usaha Syariah sebesar 27,53 persen dan BPR Syariah sebesar 8,52 persen dari total pembiayaan perbankan syariah.

Market share pembiayaan perbankan syariah juga terus menunjukkan tren kenaikan, dari sebesar 7,99 persen pada tahun 2019 (sebelum pandemi Covid-19) menjadi 9,72 persen per September 2023.

Halaman:

Editor: B. Hartati

Sumber: OJK


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah